Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Prediksi PDB Semester II/2017 Tumbuh 6,7%

Pusat Informasi Negara (SIC) China memprediksi, pertumbuhan ekonomi China akan tumbuh 6,7% pada paruh kedua tahun ini.
ilustrasi./.Bloomberg
ilustrasi./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA—Pusat Informasi Negara (SIC) China memprediksi, pertumbuhan ekonomi China akan tumbuh 6,7% pada paruh kedua tahun ini.

SIC merupakan sebuah lembaga think-thank resmi milik China yang terafiliasi dengan Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional China. Seperti diketahui, komisi tersebut merupakan salah satu badan perencanaan ekonomi Negeri Panda.

Lembaga tersebut mengakui bahwa ada pelambatan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada semester II/2017 dibandingkan semester I/2017 yang mencapai 6,9%. SIC mengatakan, penurunan perolehan PDB pada Juli-Desember 2017 akan disebabkan oleh pelambatan pertumbuhan ekspor dan meredanya investasi di pasar real estat.

“Sementara itu, industri jasa yang sedang berkembang akan terus mempertahankan momentum positifnya agar China dapat terus mencatatkan pertumbuhan yang positif,” tulis SIC dalam laporannya, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (25/7)

Di sisi lain, SIC juga memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi China pada tahun ini akan mencapai 6,8%. Proyeksi yang positif bagi China tahun ini sebelumnya juga telah diungkapkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) dalam World Economic Outlook (WEO) terbitan Juli 2017.

IMF memroyeksikan pertumbuhan ekonomi China akan tumbuh 6,7% pada 2017 dan sedikit melambat pada 2018 dengan menjadi 6,4%. Proyeksi IMF untuk 2017 tercatat direvisi naik 0,1% dan 0,2% pada 2018 dari WEO April.

Menurut lembaga yang berbasis di AS ituh, pertumbuhan ekonomi China yang lebih tinggi dari perkiraan pada kuartal I/2017 dan kuartal II/2017 menjadi alasan lembaga ini melakukan revisi naik pada proyeksi PDB negara tersebut. Selain itu,  IMF juga melihat ada dukungan dari sisa-sisa pelonggaran kebijakan sektor industri pada tahun lalu pada 2017.

Sementara itu, untuk 2018, revisi ke atas sebesar 0,2% mencerminkan sebuah harapan bahwa Beijing akan menunda pengetatan kebijakan fiskalnya, terutama dengan mempertahankan investasi publik yang besar. Langkah itu diharapkan akan membantu China memenuhi  target pertumbuhan ekonominya hingga 2020.

Hal senada juga diungkapkan oleh para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg. Dalam hal ini, 57 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg tanggal 17 Juli-24 Juli menaikkan proyeksi mereka untuk pertumbuhan ekonomi China pasca pertumbuhan di paruh pertama yang lebih baik dari perkiraan.

Menurut perkiraan rata-rata terhadap, produk domestik bruto (PDB) China akan berekspansi sebesar 6,7% dibandingkan setahun sebelumnya pada kuartal ketiga dan 6,6% pada kuartal keempat.

Masing-masing proyeksi tersebut 0,1 poin persentase lebih tinggi dibandingkan dengan bulan lalu.proyeksi ekonomi yang positif tersebut diyakini akan memberi ruang bagi pembuat kebijakan untuk mengontrol pinjaman yang berlebihan dan spekulatif.

 “Ekspansi pada kuartal kedua merupakan pertanda positif, karena menyoroti ketahanan ekonomi China di tengah langkah Beijing mengekang pinjaman berlebihan demi meredakan risiko finansial,” kata Carlos Casanova, ekonom Compagnie Francaise.

Di sisi lain,survi ini juga menunjukkan  prediksi untuk inflasi tahun ini. Inflasi China diprediksi akan sedikit melambat, dengan proyeksi untuk harga konsumen dan produsen lebih rendah dari bulan lalu.

Harga konsumen diproyeksi akan naik 1,8% pada kuartal ketiga, dan kemudian 2% pada kuartal keempat. Sementara itu, indeks harga produsen akan melambat menjadi 4,8% pada kuartal ketiga, sebelum melambat lebih lanjut menjadi 2,5% pada kuartal terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper