Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Halal Bihalal Dinginkan Suhu Politik Yang Memanas

Ancaman proxy war yang menggesek-gesekkan sesama anak bangsa dapat diatasi dengan silaturahmi antara lain melalui kegiatan Halal bihalal.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Inshof, Karanganyar Jawa Tengah, Abdullah Sa'ad, memberikan tausiah dalam acara Halal Bihalal Forum Komunikasi Masyarakat Kudus (FKMK) se Jabodetabek, di di Pusdirga, Bumi Perkemahan Gerakan Pramuka Cibubur, Jakarta, Minggu (23/7/2017)/JIBI-Nurudin Abdullah.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Inshof, Karanganyar Jawa Tengah, Abdullah Sa'ad, memberikan tausiah dalam acara Halal Bihalal Forum Komunikasi Masyarakat Kudus (FKMK) se Jabodetabek, di di Pusdirga, Bumi Perkemahan Gerakan Pramuka Cibubur, Jakarta, Minggu (23/7/2017)/JIBI-Nurudin Abdullah.

Kabar24.com, JAKARTA - Ancaman proxy war yang menggesek-gesekkan sesama anak bangsa dapat diatasi dengan silaturahmi yang antara lain melalui kegiatan halal bihalal untuk mendinginkan suhu politik atau emosi yang memanas.

Abdullah Sa’ad, Pengasuh Pondok Pesantren Al Inshof, Karanganyar Jawa Tengah, mengungkapkan dahulu Presiden Pertama Soekarno, pernah menemui KH Asnawi dan KH Hasbullah, ulama Kudus, minta bantuannya meredam situasi yang memanas suhu politiknya.

“Saat itu parlemen di Indonesia lagi panas-panasnya, sehingga bagaiman untuk meredamnya, maka lahirlah budaya Halal bihalal untuk mendinginkan tensi di lingkungan DPR/MPR hingga terjadi islah bainahum, perdamaian,” ujarnya Minggu (23/7/2017).

Menurutnya, halal bihalal sekarang diwarisi bukan hanya untuk ajang silaturahmi, tetapi ajang silaturahmi yang bernuansa halal bihalal adalah di situ ada isyarat, ajakan dari Presiden Pertama Soekarno yang mengajak mengamankan Indonesia.

“Mendinginkan suhu di Indonesia, dan ulama Kudus sangat cinta damai, cinta aman, dan nyamannya Indonesia adalah harga mati, sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi orang Kudus adalah harga mati,” tuturnya.

Dia menyampaikan tausiyah dalam acara halal bihalal Forum Komunikasi Masyarakat Kudus (FKMK) se-Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi di Pusdirga, Bumi Perkemahan Gerakan Pramuka Cibubur, Jakarta.

Peserta halal bihalal kali ini dibuat terpukau oleh acara hiburan berupa pertunjukan aerobatic oleh pilot Marsdya Purn Eris Herryanto, pria kelahiran Kudus yang merupakan Ketua Dewan Pengurus FKMK.  

Sa’ad yang merupakan kelahiran Kudus menjelaskan Indonesia sedang menghadapi ancaman proxy war dari pihak lawan yang menggesek-gesekkan antar sesama anak bangsa, satu dan yang lainnya menjadi hangat, memanas dan terjadilah perang.

Perang proxy war bukan dengan persenjataan yang langsung dari negara yang ingin menghancurkan Indonesia, dan juga tidak membawa bala tentara, karena semua itu dinilai high cost, terlalu tinggi biayanya.

“Tetapi, ketika satu dan yang lain sudah digesek-gesek menjadi hangat, panas dan menjadi perang, itulah yang disebut sebagai proxy war,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper