Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Hapus Larangan Bawa Laptop di Pesawat

Amerika Serikat secara resmi menghapus larangan membawa laptop bagi penumpang seluruh maskapai penerbangan komersil.nn
Ilustrasi/EasyAcc
Ilustrasi/EasyAcc

Kabar24.com, NEW YORK -  Amerika Serikat secara resmi menghapus larangan membawa laptop bagi penumpang seluruh maskapai penerbangan komersil.

Dilansir time.com padaJumat (21/7/2017), penumpang yang berpergian ke Amerika Serikat dari bandar udara yang terletak di negara dengan populasi mayoritas muslim dulu sempat terkena dampak larangan tersebut, kali ini dapat berpergian dengan leluasa untuk membawa laptop dan elektronik lainnya.

Pemerintahan Trump sempat menetapkan kebijakan terkait larangan tersebut pada Maret 2017, dengan kekhawatiran bahwa teroris dapat sewaktu-waktu menggunakan alat elektronik untuk mengaktifkan peledak selama perjalanan berlangsung.

Larangan tersebut awalnya diterapkan pada 10 bandara di Yordania, Mesir, Turki, Arab Saudi, Kuwait, Maroko, Qatar dan Uni Emirat Arab.

Hal ini memaksa penumpang untuk menempatkan perangkat elektronik apapun yang ukurannya lebih besar daripada telepon seluler ke dalam bagasi mereka. Selain itu, menurut analis perjalanan, larangan ini akan berdampak pada penurunan jumlah wisatawan tujuan AS dari kesepuluh negara tersebut.

Namun bulan lalu, Sekretaris Keamanan Dalam Negeri AS, John Kelly, mengumumkan standar keamanan baru untuk seluruh maskapai penerbangan komersil tujuan AS.

Lebih dari 280 bandara mengubah praktik sistem keamanan mereka untuk mematuhi standar baru tersebut. Mereka juga menunjukkan kapabilitas dalam menjaring penumpang yang didapati membawa bahan peledak bahkan dalam jumlah yang paling kecil.

Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa maskapai telah mengumumkan bahwa mereka telah memenuhi standar keamanan yang berlaku dan sudah diperbolehkan untuk mengijinkan alat elektronik dalam ukuran sedang masuk ke dalam kabin.

Ke depannya, akan ada beberapa aturan tambahan yang harus dipenuhi oleh maskapai penerbangan komersil untuk meningkatkan keamanan secara keseluruhan.

“Kami meningkatkan keamanan penerbangan daripada hanya menerapkan aturan sesaat setelah ancaman terjadi,” ujar John pada sebuah acara di Colorado, AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper