Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Turun dalam Dua Pekan Terakhir

Harga minyak turun paling tinggi dalam dua minggu terakhir mengikuti laporan suplai minyak OPEC bulan Juli akan menjadi yang tertinggi tahun ini hal tersebut memicu kekhawatiran akan kekosongan global.
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters

Kabar24, New York – Harga minyak turun paling tinggi dalam dua minggu terakhir mengikuti laporan suplai minyak OPEC  pada Juli ini yang mengatakan akan menjadi yang tertinggi tahun ini, sehingga  memicu kekhawatiran akan kekosongan global.

Harga minyak Futures turun 2,5% di New York pada Jumat (22/7/2017), menghapus keuntungan pada awal pekan ini, tulis Bloomberg.

Menurut pelacak-tanker Petro-Logistics SA, suplai minyak OPEC pada  Juli ini diperkirakan akan melebihi 33 juta barel per hari dengan adanya peningkatan pengiriman dari negara anggota termasuk Arab Saudi dan Nigeria.

Hal ini memunculkan pertanyaan atas keefektifan dari kesepakatan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang bertujuan untuk mengendalikan produksi dan membantu menyeimbangkan pasar saat para negara penghasil minyak mentah berkumpull di St. Petersburg, Rusia.

Gene McGillian, seorang manajer riset pasar Tradition Energy di Stamford, Connecticut, Amerika Serikat, mengatakan negara penghasil miny ak mentah sebaiknya memperhatikan momentum produksi minyak untuk menghindari harga jual yang terlalu murah.

Awal pekan ini, data pemerintah menunjukkan produksi minyak mentah Amerika Serikat naik ke level tertinggi sejak Juli 2015 dan salah satu anggota OPEC, Ekuador, mengatakan akan meningkatkan produksinya pada akhir tahun untuk meningkatkan pendapatan.

Dengan adanya peningkatan produksi dari Libya dan Nigeria, James Williams, seorang pengamat ekonomi di WTRG Economics perusahaan riset energi berbasis di Arkansas, Amerika Serikat, mengatakan kebijakan mengenai pengendalian produksi minyak mentah harus segera dibentuk untuk menghindari kemungkinan harga jual yang rendah. Pasalnya, kapasitas produksi Amerika Serikat masih diperkirakan akan terus meningkat.

Harga pengiriman minyak West Texas Intermediate (WTI) pada September menurun US$1,15 ke level US$45,77 per barel di New York Mercantile Exchange, nilai tersebut merupakan titik capaian terendah selama lebih dari sepekan.

Total volume yang diperdagangkan sekitar 14% di bawah standar rata-rata per 100 hari. Futures mengalami kesulitan setiap kali harga produksi mereka mendekati US$48 selama Juli.

Mengalami penurunan serupa, harga pengiriman minyak Brent di September turun US$1,24 dengan menutup harga pada US$48,06 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.

Patokan harga global untuk minyak mentah diperdagangkan pada premium US$2,29 untuk WTI.

Berita Pasar Minyak:

- Data Baker Hughes Inc. menunjukkan rig minyak AS turun 1 hingga 764 pekan ini.

- Kpler, perusahaan pelacak kargo, memperkirakan impor minyak mentah AS dari Arab Saudi ditetapkan turun menjadi 847.000 barel per hari di bulan Juli dari 968.000 barel bulan lalu.

- JBC Energy mengatakan, permintaan bahan bakar minyak AS ditetapkan pada puncaknya pada Agustus, kemudian menggunakan persediaan setelah kilang negara tersebut memotong hasil produksi dan penghentian pengurangan pasukan oleh Salina Cruz di Meksiko.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper