Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMF Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Arab Saudi Mendekati Level Nol

International Monetary Fund memperkirakan perekonomian Arab Saudi akan macet tahun ini dengan angka pertumbuhan mendekati nol yang disebabkan oleh turunnya pendapatan dari produksi minyak.

Kabar24, New York – International Monetary Fund memperkirakan perekonomian Arab Saudi akan macet tahun ini dengan angka pertumbuhan mendekati nol yang disebabkan oleh turunnya pendapatan dari produksi minyak.

Menurut konsultasi pasal IV pada Jumat, (21/7/2017), IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan di 2017 menjadi 0,1% dari 0,4% terkait dengan pengurangan produksi OPEC, ketidakpastian harga minyak, dan langkah reformasi struktural yang diambil oleh Arab Saudi untuk mengurangi ketergantungan negara pada keuntungan minyak mentah.

Selain itu IMF juga menurunkan proyeksi pertumbuhan non-minyak menjadi 1,7% dari 2,1% dibandingkan dengan pertumbuhan aktual 0,2% pada 2016.

Harga minyak yang rendah dan langkah-langkah penghematan, membebani ekonomi Arab Saudi untuk pertama kalinya sejak diimplementasikan pada 2009, menggambarkan seberapa besar tantangan yang dihadapi oleh pewaris baru negara, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, saat ia menerapkan kebijakan negara untuk melakukan transisi dari ketergantungan Arab Saudi terhadap minyak.

Meski demikian, IMF berkata pihaknya menyambut baik kebijakan dan arahan dari pemerintah Arab Saudi yang menurutnya dapat membantu defisit fiskal di tahun mendatang.

“Pertumbuhan non-minyak diperkirakan akan meningkat tahun ini dan pertumbuhan secara keseluruhan diperkirakan akan menguat dalam jangka menengah karena diterapkannya reformasi struktural,” kata dewan IMF dalam pernyataannya.

Hal ini diharapkan dapat menjadi acuan pemerintah Arab Saudi untuk memantau dampak tindakan fiskal dan sebagai antisipasi koreksi jika diperlukan.

IMF menyatakan defisit fiskal Arab Saudi diperkirakan akan menyempit menjadi 9,3% pada produk domestik bruto di 2017 dan hanya di bawah 1% pada 2022, dari 17,2% pada 2016.

Rencana kebijakan Arab Saudi untuk menghapus subsidi energi disambut baik oleh IMF. Hal ini dinilai sebaik sebab penerapan proses kenaikan harga secara bertahap akan memberikan waktu kepada masyarakat dan pemilik bisnis untuk menyesuaikan diri.

Mereka juga menyatakan sejauh ini kondisi nilai tukar mata uang Arab Saudi terhadap Dolar AS tetap stabil mengingat kondisi struktur ekonominya yang sedang mengalami perubahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper