Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sindir Kerja KPK, Akun Instagram DPR Di-bully

Tidak ada lembaga negara yang pemberitaannya seheboh DPR untuk saat ini akibat tingginya dinamika politik selain munculnya sejumlah kasus korupsi yang melibatkan sejumlah anggotanya.
Massa yang tergabung dalam Jaringan Daerah Tolak Angket KPK melakukan aksi simpatik di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (19/7). Mereka mengajak masyarakat agar menolak memilih partai politik dan anggota DPR pendukung hak angket terhadap KPK pada pemilu serentak 2019./ANTARA-M Agung Rajasa
Massa yang tergabung dalam Jaringan Daerah Tolak Angket KPK melakukan aksi simpatik di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (19/7). Mereka mengajak masyarakat agar menolak memilih partai politik dan anggota DPR pendukung hak angket terhadap KPK pada pemilu serentak 2019./ANTARA-M Agung Rajasa
Bisnis.com,JAKARTA — Tidak ada lembaga negara yang pemberitaannya seheboh DPR untuk saat ini akibat tingginya dinamika politik selain munculnya sejumlah kasus korupsi yang melibatkan sejumlah anggotanya.

Kehebohan itu tidak saja terlihat pada pemberitaan media massa, tetapi juga pada akun media sosial termasuk Instagram. Foto-foto yang ditampilkan pada akun media sosial tersebut tidak luput dari perhatian para netizen yang ikut mengawasi setiap perkembangan di Senayan.

Maklum DPR memang punya akun Instagram yang berada di bawah kordinasi Bidang Media Sosial, Biro Pemberitaan, Kesekjenanan DPR sebagaimana diakui Suciati, seorang pegawai bagian Pemberitaan.

Hanya saja sebagian konten pada akun resmi DPR yang dibuat sejak Januari 2016 lalu tersebut terkesan neyeleneh sehingga tidak luput dari cibiran para netizen. Mereka mem-bully sejumlah tampilan pada akun Instagram tersebut sebagaimana juga dikui oleh Suciati yang sehari-hari banyak melayani wartawan di bagian Media Center DPR tersebut.

Dal hal konten, sebut saja postingan di akun resmi @dpr_ri tersebut yang mengutip seorang anggota Komite Aksi Pemantau Angket KPK, M. Amin Fahruddin, pada Rabu (19/7) pukul 09.50 WIB.

Postingan dengan tajuk 'KPK Kerjanya Nguping' ikut mendapat perhatian besar dari kalangan netizen. Pasalnya, Amin mengkritik pedas kinerja KPK yang sulit mengungkap kasus korupsi besar.

"Kerja KPK hampir semua bergantung pada alat sadap, kemudian ditindaklanjuti OTT, maka sudah pasti yang didapat nilainya kecil. Coba KPK bekerja dengan nalar hukum yang canggih dengan mendasarkan pada hasil audit BPK, pasti (korupsi) yang dibongkar nilainya ratusan miliar bahkan triliunan," begitu petikan M. Amin Fahrudin serbagaimana dikutip.

Postingan ini sontak mendapatkan respons bertubi-tubi dari netizen. Pasalnya dia berargumen bahwa kinerja DPR tak lebih baik dari KPK. Warganet bahkan menyebut DPR tak pantas mengkritik KPK.

"Daripada DPR kerjanya tidur," tulis akun @yokotekotek.

"Hahaha. Blunder lu min min @DPR_RI judulnya KPK Nguping," tulis akun lainya @arulhardiandaenk.

Sejak Pansus Hak Angket KPK dibentuk memang suhu politik mulai naik di Senayan selaim memunculkan pro kontra ke tenah masyarakat. Tidak sedikit publik mempertanyakan apa maksud DPR menggulirkan hak angket tersebut.

Apalagi sejak manuver-manuver mereka yang dinilai aneh. Seperti mengunjungi nara pidana koruptor di Lapas Sukamiskin dan lain sebagainya.

"Memang Instagram DPR jadi ramai sejak kemarin," ujar Suciati ketika dikonfirmasi Bisnis terkait kehebohan tersebut, Kamis (20/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper