Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Optimisme Perbankan AS Memudar

Optimisme sektor perbankan pada Presiden AS Donald Trump perlahan mulai memudar, setelah sempat mencapai titik tertingginya pada awal tahun ini.
JP Morgan Chase/Reuters-Lucas Jackson
JP Morgan Chase/Reuters-Lucas Jackson

Bisnis,com, NEW YORK—Optimisme sektor perbankan pada Presiden AS Donald Trump perlahan mulai memudar, setelah sempat mencapai titik tertingginya pada awal tahun ini.

Hal ini tampak dari keputusan JPMorgan Chase & Co. yang menurunkan prospek pertumbuhan kredit dan pendapatan bunganya pada semester II/2017. Adapun, Wells Fargo & Co melaporkan penurunan pada pinjaman hipotek pada periode tersebut.

Sementara itu, Citigoup Inc. menyatakan bahwa pendapatan dari bisnis trading mulai turun. Penurunan itu disinyalir datang dari macetnya sejumlah kebijakan baru AS di Kongres AS, seperti UU Kesehatan pengganti Obamacare, UU Dodd Frank dan reformasi pajak AS.

Citigroup dalam keterangan resminya bahkan menyatakan pesimismenya mengenai pemerintahan Trump. Korporasi itu menyebutkan bahwa, saat ini akan sulit mengharapkan Trump dan Partai Republik mendorong reformasi dengan cepat.

“Akan ada pertumbuhan  yang jauh lebih kuat jika ada keputusan yang lebih cerdas dan tidak ada kemacetan pembuatan kebijakan di Kongres AS,” imbuh CEO JPMorgan Jamie Dimon, seperti dikutip dari Reuters, (16/7/2017).

Dimon bahkan menyatakan kebenciannya mendengar keadaaan yang harus dihadapi oleh AS, terkait ketidakmampuan negara intuk memacu secara lebih cepat belanja infrastruktur dan reformasi undang-undang perpajakan.

Seperti diketahui, dalam laporannya pada Jumat (14/7) JPMorgan berhasil meraup laba sebesar US$26,5 miliar selama 12 bulan terakhir.  Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi dibandingkan raksasa perbankan AS lainnya.

Namun demikian, meskipun pendapatan pada kuartal dua mencatat rekor nilai saham perusahaan tersebut tercatat turun 0,9% pada penutupan perdagangan di New York pada Jumat (14/7). Penurunan itu menjadi yang terbesar sejak Mei.

Bank tersebut juga melaporkan, pendapatan bunga bersih (net interest income) hanya akan naik US$4 miliar pada tahun ini. Jumlah tersebut berada di bawah proyeksi sebelumnya yang mencapai US$4,5 miliar. JPMorgan juga mengatakan bahwa market revenue perusahaan turun 14% pada kuartal II/2017.

Sementara itu Citigroup, juga melaporkan bahwa pendapatan dari bisnis perdagangannyajuga  turun 7,2%.

“Pasar membutuhkan situasi atau sentimen yang besar untuk pulih atau mengubah dinamika yang ada saat ini, seperti pada 2016,di mana terdapat sentimen dari pemilihan Presiden AS dan referendum Inggris,” kata salah satu eksekutif Wall Street yang dikutip dari Bloomberg, Minggu (16/7)

Adapun, Wells Fargo melaporkan pada pekan lalu, penyaluran kredit untuk mobil baru turun hampir setengahnya pada April-Juni. Sementara itu portofolio perusahaan di ektor otomotif juga turun ke level terendah dalam dua tahun setelah perusahaan yang berbasis di San Francisco memperketat standar underwriting. Total penyaluran kredit turun pada periode tersebut menjadi penuruna pada kuartal kedua berturut-turut setelah mereka naik selama tujuh periode berturut-turut. Saham perusahaan juga turun 1,1% menjadi US$54,99 pada Jumat (14/7).

Terpisah, dalam laporan terbaru University of Michigan, indeks kepercayaan konsumen terhadap kondisi keuangannya juga turun pada bulan ini menjadi 80,2 atau lebh rendah dari bulan lalu yang mencapai 83,9. Optimisme konsumen Paman Sam pada bulan ini menjadi yang terendah sejak Oktober tahun lalu.

“Optimisme pada kemenangan Trump yang akan mendorong PDB AS tahun ini sebesar 3% telah mereda. Kini setelah memasuki pertengahan tahun, publik hanya berekspektasi bahwa PDb hanya akan tumbuh di atas 2%,” tulis lembaga tersebut dalam laporannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper