Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERPPU ORMAS : Ini Pesan Presiden Kepada Para Penentangnya

Saat memberikan kuliah umum di Akademi Bela negara Partai Nasdem di Jakarta, Minggu (16/7/2017), Presiden Jokowi mempersilakan pihak yang tidak setuju dengan penerbitan Peraturan Pemerintah Penganti Undang-undang (Perppu) pembubaran ormas untuk menempuh jalur hukum.
Presiden Joko Widodo saat meninjau KRI Imam Bonjol 383, seusai memimpin rapat terbatas tentang Natuna di atas kapal perang tersebut, di perairan Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (23/6)./Setpres-Krishadiyanto
Presiden Joko Widodo saat meninjau KRI Imam Bonjol 383, seusai memimpin rapat terbatas tentang Natuna di atas kapal perang tersebut, di perairan Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (23/6)./Setpres-Krishadiyanto

 

Kabar24.com, JAKARTA - Para penentang Perppu pembubaran ormas mendapat pesan khusus dari Presiden Joko Widodo.

Saat memberikan kuliah umum di Akademi Bela negara Partai Nasdem di Jakarta, Minggu (16/7/2017), Presiden Jokowi mempersilakan pihak yang tidak setuju dengan penerbitan Peraturan Pemerintah Penganti Undang-undang (Perppu) pembubaran ormas untuk menempuh jalur hukum.

"Yang tidak setuju dengan Perppu silakan tempuh jalur hukum," kata Presiden.

Presiden Jokowi menyebutkan Indonesia adalah negara hukum yang memberi ruang kepada pihak-pihak yang tidak setuju dengan aturan hukum yang diterbitkan pemerintah.

"Tempuh lewat jalur hukum, tapi yang kita inginkan negara ini tetap utuh," kata Presiden.

Pada 2017, pemerintah sudah menerbitkan dua Perppu yaitu Perppu Nomor 1 Tahun 2017 tentang Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan dan Perppu Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyaratan. Pemerintah berharap dua perppu itu segera menjadi undang-undang.

Keberadaan UU keterbukaan Informasi ini sudah tidak bisa ditawar lagi karena Indonesia sudah meratifikasi.

Presiden Jokowi menyebutkan Indonesia memiliki keragaman mulai dari ribuan suku, bahasa, 17.000 pulau dan terletak di kawasan geopolitik Asia Pasifik.

"Oleh sebab itu kalau masih ada yang ingin menolak Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara dan mengganti dengan ideologi yang lain, apakah akan kita biarkan, saya sampaikan tidak, tidak boleh kita biarkan mereka yang ingin mengganti Pancasila, merongrong NKRI, demokrasi negara ini," kata Jokowi.

Ia menyatakan Indonesia tidak akan membiarkan hal itu baik oleh ormas maupun individu yang menyalahgunakan kebebasan yang diberikan. "Negara harus berani mengontrol atau mengendalikan," katanya.

Menurut Kepala Negara, negara ini tidak bisa dirongrong masa depannya, kewibawannya. "Kita tidak ingin ada yang merongrong NKRI," katanya.

Mengenai pendirian ABN oleh Partai Nasdem, Presiden Jokowi menyatakan senang dengan realisasi gagasan itu.

"Saya senang sekali, melihat fasiltas yang ada di ABN ini, saya lihat toilet, sekelas bintang empat dan lima," katanya.

Menurut dia, sarana perpustakaan dan ruang kelas juga sangat modern.

"Artinya ABN ingin betul-betul menyiapkan kader melihat masa depan, jangan siapkan kader masa depan hanya dengan fasilitas seadanya," katanya.

Jokowi juga menyebutkan sesuai UUD 1945 setiap WN harus ikut bela negara, di manapun berada, apapun profesinya, kaya atau miskin, kader partai, olahragawan, seniman. Mereka punya kesempatan yang sama untuk membela negara.

"Saya berharap inisiatif Partai NasDem ini diikuti oleh partai lain, organisasi lain, institusi lain yang peduli pada kelangsungan hidup bangsa dan negara," katanya.

Ia mengharapkan dari ABN seperti itu akan lahir kader yang terus memperjuangkan kehdupan rakyat yang lebih baik.

"Perlu penanaman etos kerja yang baik, disiplin kerja, moralitas yang baik, akal budi yang baik, kesopanan dan lainnya. Kita harus sadar ini sangat dibutuhan untuk mengantarkan bangsa ini maju dan sejahtera," kata Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper