Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Tetap Yakin Ekonomi AS Sehat

The Federal Reserves menegaskan perekonomian AS cukup sehat untuk mengimplementasikan kebijakan kenaikan suku bunga, meskipun negara ini mengalami isu inflasi rendah dan tingkat suku bunga netral rendah.
Bank sentral AS The Federal Reserve/Reuters-Larry Downing
Bank sentral AS The Federal Reserve/Reuters-Larry Downing

Bisnis.com, WASHINGTON-- The Federal Reserves menegaskan perekonomian AS cukup sehat untuk mengimplementasikan kebijakan kenaikan suku bunga, meskipun negara ini mengalami isu inflasi rendah dan tingkat suku bunga netral rendah.

Di tengah kondisi ini, Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen tetap yakin pihaknya mampu memulai kebijakannya walaupun risiko inflasi dan tingkat suku bunga netral yang rendah mampu mengendurkan kebijakan yang akan dijalankan The Fed.

Di depan kongres AS, Yellen memaparkan ekonomi AS mulai tumbuh perlahan, seiring bertambahnya lapangan pekerjaan, kenaikan konsumsi rumah tangga dan lonjakan investasi bisnis serta kondisi ekonomi global yang membaik.

Dia menegaskan The Fed berharap evolusi ekonomi ini akan menjamin kenaikan suku bunga acuannya secara bertahap dari waktu ke waktu. Yellen menambahkan pihaknya akan mulai mengurangi aset portofolio utang lebih US$4 triliun akan dimulai tahun ini.

Namun, dia juga mengatakan suku bunga tidak perlu naik terlalu jauh untuk mencapai tingkat netral yang tidak mendorong atau menghambat aktivitas ekonomi. The Fed masih merasa ekonomi perlu pelonggaran atau kebijakan moneter akomodatif, sehingga tingkat netral yang lebih rendah berarti The Fed merasa wajib untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga.

Namun, saat ini, Yellen mengatakan kepada anggota House Committee on Financial Services atau Dewan Komite Jasa Keuangan bahwa ekonomi tetap cukup kuat bagi the Fed untuk terus secara bertahap memperketat kebijakannya.

Gubernur Bank Sentral AS menuturkan penurunan neraca berjalan akan berlangsung mulus secara bertahap di pasar.

Kebijakan penekanan neraca The Fed akan dimulai perlahan karena bank sentral hanya akan menginvestasikan kembali sebagian surat utangnya dari kepemilikan yang jatuh tempo setiap bulannya. Yellen menegaskan kebijakan ini akan menandai akhir dari kebijakan terkait krisis ekonomi di negara itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper