Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Kian Hati-Hati

Sehari jelang testimoni Gubenur The Federal Reserves Janet Yellen di depan Kongres AS, The Fed masih menyoroti masalah pertumbuhan upah rendah dan upaya meredam inflasi sebagai alasan tetap berhati-hati dalam menerapkan kebijakan kenaikan suku bunga lanjutan.
Gubenur The Federal Reserves Janet Yellen akan memberikan testimoninya di depan Kongres AS/REUTERS-Kevin Lamarque
Gubenur The Federal Reserves Janet Yellen akan memberikan testimoninya di depan Kongres AS/REUTERS-Kevin Lamarque

Bisnis.com, WASHINGTON-- Sehari jelang testimoni Gubenur The Federal Reserves Janet Yellen di depan Kongres AS, The Fed masih menyoroti masalah pertumbuhan upah rendah dan upaya meredam inflasi sebagai alasan tetap berhati-hati dalam menerapkan kebijakan kenaikan suku bunga lanjutan.

Kenyataan ini dipaparkan langsung oleh dua petinggi bank sentral AS tersebut kepada Reuters, Rabu (12/7/2017). Dalam beberapa bulan terakhir, inflasi AS telah bergerak jauh di bawah target the Fed sebesar 2%. Kondisi ini terjadi ketika pasar tenaga kerja tumbuh seiring dengan tingkat pengangguran yang mencapai 4,4%.

Data tersebut mengganggu para pembuat kebijakan, namun Yellen tetap berkeyakinan menurunnya tekanan harga kemungkinan bersifat sementara. Dia memberi isyarat bank sentral siap melanjutkan kebijakan kenaikan suku bunga dan berencana untuk mulai memangkas neraca the Fed sebesar US$4,5 triliun akhir tahun ini.

Pada bulan lalu, The Fed telah menaikkan suku bunga 25 basis poin ke kisaran 1%-1,25%. Salah satu dewan gubernur The Fed Lael Brainard memberikan dukungannya terhadap rencana mengurangi neraca bank sentral dalam tempo secepatnya.

Namun, dia menyatakan dukungannya atas kenaikan suku bunga acuan dalam waktu dekat akan bergantung pada bagaimana kondisi inflasi.

"Saya ingin memonitor perkembangan inflasi dengan hati-hati dan bertindak hati-hati terhadap kenaikan suku bunga The Fed, demi mengarahkan inflasi kembali ke target simetris kami," kata Brainard.

Dia yakin suku bunga acuan tetap harus naik mendekati kisaran 2% sehingga The Fed akan memiliki ruang untuk terus mendongkrak suku bunga kedepannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper