Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Optimisme Bisnis Inggris Turun Karena Brexit

Optimisme mengenai lingkungan bisnis dari perusahaan sektor keuangan Inggris, mencatatkan penurunan pada kuartal II/2017.
ilustrasi./Reuters-Toby Melville
ilustrasi./Reuters-Toby Melville

Bisnis.com, LONDON—Optimisme mengenai lingkungan bisnis dari perusahaan sektor keuangan Inggris, mencatatkan penurunan pada kuartal II/2017.

Dalam sebuah survei yang dilakukan kepada 94 perusahaan sektor keuangan di Inggris oleh CBI dan PwC, mayoritas meyakini pada iklim berbisnis di Inggris secara keseluruhan telah memburuk. Perusahaan perbankan dan asuransi menjadi yang paling pesimis terhadap iklim bisnis di negara tersebut.

Laporan tersebut menambah serangkaian fakta yang menunjukkan bahwa perekonomian Inggris berpeluang melemah, terutama pascaBrexit.  Optimisme di sektor jasa keuangan  yang menjadi sumber pendapatan pajak terbesar di Inggris,  kini telah menurun selama lima dari enam kuartal terakhir.

"Sementara aktivitas bisnis bertahan dengan kuat, optimisme bisnis di Inggris terus turun, yang mencerminkan kerugian atas Brexit. Kekhawatiran bahwa kondisi pasar keuangan dapat terus tertekan akibat Brexit juga meningkat," kata Rain Newton-Smith, Kepala Ekonom CBI, seperti dikutip dari Reuters (11/7/2017).

Saat ini sendiri, Inggris masih terus menegosiasikan kerja sama dagang baru dengan Uni Eropa (UE). Pabila Inggris gagal menemukan kerja sama baru, yang dapat mengantikan keuntungan yang selama ini mereka dapat saat bergabung di pasar tunggal UE, maka bukan tak mungkin bisnis sektor keuangan tak akan lagi dapat melayani negara-negara di blok tersebut.

Alhasil, isu mengenai rencana bank global terbesar di London yang akan  memindahkan ribuan kantornya dari Inggris ke negara UE lain terus meningkat.

Fenomena itu pun berusaha ditangkap dengan baik oleh negara lain di UE seperti Prancis.  Negara tersebut berencana menyiapkan insentif pajak baru sebagai salah satu cara menarik korporasi yang ingin meninggalkan Inggris pascaBrexit, untuk menempatkan bisnisnya di Paris.

Sementara itu, sejumlah kalangan menilai, rencana kesepakatan dagang baru antara Inggris dengan Amerika Serikat (AS) tidak akan mampu mengompensasi kerugian yang diakibatkan dari keluarnya Negri Ratu Elizabeth dari pasar tunggal UE.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper