Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Le Minerale Terancam dengan Pelarangan Penjualan oleh Kompetitor

Produsen Le Minerale lekas merespons aduan pelaku star outlet hingga grosir terkait dengan pelarangan penjualan produknya yang diklaim dilakukan oleh PT Tirta Investama
Sidang di KPPU dalam perkara Aqua/David Eka Issetiabudi
Sidang di KPPU dalam perkara Aqua/David Eka Issetiabudi

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen Le Minerale lekas merespons aduan pelaku star outlet hingga grosir terkait dengan pelarangan penjualan produknya yang diklaim dilakukan oleh PT Tirta Investama, agar tidak menyebabkan turunnya kinerja penjualan di Jabodetabek. 

National Sales Manager PT Inbisco Niagatama Semesta (distributor tunggal semua produk Tirta Fresindo Jaya—Le Minerale) Carol Mario Sampouw mengatakan adanya aduan dari star outlet maupun grosiran diakui menjadi awal kekhawatiran perusahaan soal pertumbuhan kinerja.

Bermula dari laporan para pedagang ritel maupun eceran ke Kantor KPPU pada September 2016, mereka mengaku dihalangi oleh pihak PT Tirta Investama untuk menjual produk Le Minerale yang diproduksi PT Tirta Fresindo Jaya.

Salah satu klasul perjanjian ritel menyebutkan, apabila pedagang menjual produk Le Minerale maka statusnya akan diturunkan dari star outlet (SO) menjadi wholesaler (eceran).

Atas perbuatan itu, PT Tirta Fresindo Jaya ini melayangkan somasi terbuka terhadap PT Tirta Investama di surat kabar pada 1 Oktober 2017.

“Kami memang tidak melihat ada penurunan langsung dari pelarangan tersebut, tetapi kalau dibiarkan bisa-bisa pabrik kami tutup karena tidak bisa menjual. Atas aduan tersebut dikirimkan somasi,” tuturnya di sela-sela sidang pemeriksaan lanjutan perkara Nomor 22/KPPU-L/2016, Senin (10/7/2017).

Dalam persidangan, Mario mengatakan kompetitor utama Le Minerale a.l. Aqua, Nestle, Club, Ades dan Prima. Hal itu merujuk pada data Nielsen (survei Juli 2015 – November 2016), yang menunjukkan Aqua sebagai pemegang pasar dengan volume share 55-60%.

Sementara itu, volume share Le Minerale pada posisi November 2016 sebesar 18%, diikuti dengan Club 10%, Ades 10%, Vit sekitar 10% dan Prima 3%.

Menurutnya, dari survei Nielsen tersebut, yang menunjukkan peningkatan kinerja adalah Aqua. Terlebih, Aqua memegang pangsa pasar AMDK ukuran 330 ml dan 1.500 ml.

“Sejauh ini 600 ml pangsa pasarnya yang terbesar, sementara untuk pemegang pasar kemasan 330 hingga 1.500 ml itu berbeda,” tambahnya.

Dalam mendistribusikan Le Minerale, Inbisco Niagatama Semesta memberikan harga berbeda pada star outlet – grosir umum. Untuk SO dikenai harga Rp30.000 per karton, grosir minuman Rp35.000 per karton, serta Rp36.500 untuk grosir umum.

Dijelaskan pula, pada kurun waktu Agustus – September 2016 terjadi penurunan kinerja, pada Agustus Le Minerale terjual 250.000 karton sementara pada bulan berikutnya di bawa 200.000 karton.

“Karena keluhan datang dari SO di Kerawang, makanya kami lakukan survei acak di Jabodetabek [terhadap 13 pelaku]. Kinerja kami baru naik dan tidak ada laporan setelah somasi itu terbit di media,” ujarnya.

Kesaksian Mario sendiri dalam kapasitasnya menggantikan posisi Direktur Utama PT Tirta Fresindo Raya yang memberikan kewenangan untuk diwakilkan menjadi saksi dalam perkara ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper