Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS dan Korsel Gelar Latihan Pengeboman. Akankah Korut Membalas?

Semenanjung Korea kembali menjadi perhatian, setelah Korsel dan Amerika Serikat melakukan latihan pengeboman di wilayah demiliterisasi.
Ilustrasi--Peluncuran rudal balistik Korea Utara di lokasi yang tidak diketahui dalam foto tidak bertanggal yang dirilis Kantor Berita Korea Utara (KCNA) di Pyongyang, Jumat (11/3/16)./Reuters
Ilustrasi--Peluncuran rudal balistik Korea Utara di lokasi yang tidak diketahui dalam foto tidak bertanggal yang dirilis Kantor Berita Korea Utara (KCNA) di Pyongyang, Jumat (11/3/16)./Reuters

 

Kabar24.com, JAKARTA - Semenanjung Korea kembali menjadi perhatian, setelah Korsel dan Amerika Serikat melakukan latihan pengeboman di wilayah demiliterisasi.

Sebanyak dua pesawat pengebom Amerika Serikat menggelar latihan serangan di dekat zona demiliterisasi yang menjadi perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan.

Armada Angkatan Udara AS di kawasan Pasifik mengatakan dua pesawat B-1B Lancer didatangkan dari Pangkalan Andersen di Guam ke wilayah Korsel guna menjalani misi latihan selama 10 jam bersama sejumlah pesawat tempur Korsel dan Jepang.

Misi latihan itu, menurut Angkatan Udara AS merupakan respons terhadap "serangkaian aksi Korea Utara yang kian bereskalasi, termasuk rudal balistik antarbenua."

Kantor berita Korsel, Yonhap, melaporkan kedua pesawat pengebom terbang mendekati zona demiliterisasi yang memisahkan Korsel dan Korut.

Masing-masing pesawat menjatuhkan bom seberat 900 kilogram demi menghancurkan tempat peluncuran rudal balistik milik musuh.

Skenario latihan juga melibatkan empat pesawat tempur Korsel yang berupaya melancarkan serangan terhadap pos komando musuh di bawah tanah.

Militer Korsel mengatakan melalui latihan itu Korsel dan AS ingin menunjukkan "determinasi kuat untuk menghukum musuh atas aksi-aksi provokatifnya dan memperlihatkan kemampuan menghancurkan pos-pos komando musuh".

Letnan Jenderal Thomas Bergeson, selaku wakil komandan pasukan AS di Korsel, mengatakan misi itu menunjukkan bahwa AS dan sekutu-sekutunya "siap menggunakan kemampuan secara penuh untuk mempertahankan dan menjaga keamanan Semenanjung Korea" sebagaimana dikutip BBC.com, Minggu (9/7).

Selain latihan perang, Badan Pertahanan Rudal AS mengatakan bakal segera menguji sistem anti-rudal balistik di Alaska.

Sejauh ini belum ada tanda-tanda apakah Kim Jong Un akan memerintahkan pasukan Korut melakukan aksi balasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper