Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bertemu Trump, Putin Tolak Tuduhan Intervensi Pilpres AS

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak Vladimir Putin mengenai campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden 2016.
Vladimir Putin bersalaman dengan Donald Trump.
Vladimir Putin bersalaman dengan Donald Trump.

Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak Vladimir Putin mengenai campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden 2016.

Hal itu, terjadi pada pertemuan pertama mereka pada hari Jumat 7 Juli 2017. Demikian disampaikan Menlu AS Rex Tillerson 

Presiden Rusia menolak tuduhan campur tangan dalam proses demokrasi AS tahun lalu dan Moskow telah meminta bukti jika hal itu benar terjadi.

Trump berjanji untuk mengadakan pertemuan dengan Moskow dalam kampanyenya untuk masa kepresidenan tahun lalu. Namun dia tidak dapat memenuhi janjinya karena pemerintahannya telah diadili oleh penyelidikan atas tuduhan campur tangan Rusia dalam pemilihan dan hubungan antara kampanyenya dan Moskow. Trump mengatakan timnya tidak berkolusi dengan Rusia.

Berbicara di sela-sela KTT G20 di Hamburg, Tillerson mengatakan kedua pemimpin tersebut "memiliki pertukaran yang sangat kuat dan panjang mengenai masalah ini. Presiden (Trump) mendesak Presiden Putin lebih dari satu kali mengenai keterlibatan Rusia".

"Kedua pemimpin sepakat bahwa ini adalah hambatan besar dalam kemampuan kita untuk menggerakkan hubungan Rusia-AS kedepan," kata Tillerson kepada wartawan, sebagaimana dikutip Reuters.

Mereka sepakat untuk menjalankan komitmen "tidak campur tangan dalam urusan Amerika Serikat dan proses demokrasi kita dan juga di negara lain," tambahnya.

Pertemuan tatap muka adalah salah satu pertemuan yang paling dinantikan antara dua pemimpin di tahun-tahun sebelumnya.

Trump dan Putin berbicara melalui penerjemah dengan menteri luar negeri masing-masing hadir enam menit sebelum wartawan diizinkan memasuki ruangan untuk tanya-jawab. Setelah itu reporter diantar keluar dan pertemuan dilanjutkan.

"Presiden Putin dan saya telah membahas berbagai hal, dan saya pikir ini berjalan sangat baik," kata Trump, duduk di samping pemimpin Rusia tersebut.

"Kami telah melakukan beberapa pembicaraan yang sangat bagus, kami akan berbicara sekarang dan tentu saja akan berlanjut. Kami berharap banyak hal positif terjadi bagi Rusia, Amerika Serikat dan semua orang yang berkepentingan. Dan ini kehormatan bersama Anda.”

Putin, melalui seorang penerjemah, berkata: "Kami berbicara melalui telepon dengan Anda beberapa kali," menambahkan: "Percakapan telepon tidak pernah cukup."

"Saya senang bisa bertemu dengan Anda secara pribadi, Tuan Presiden," katanya, mencatat bahwa dia berharap pertemuan tersebut akan memberikan hasil.

Kedua pria itu duduk dengan kaki terentang. Trump mendengarkan dengan saksama saat Putin berbicara.

Pertemuan tersebut berlangsung lebih dari dua jam dan ibu negara AS Melania Trump masuk pada satu titik untuk mendesak mereka untuk menyimpulkan, kata Tillerson.

Di tengah kritik terhadap tindakan Rusia di Ukraina dan Suriah dan penyelidikan mengenai perannya dalam kampanye AS, Trump mendapat tekanan untuk mengambil garis keras melawan Kremlin, demikian Reuters melaporkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper