Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Pangan Terkendali, KPPU Klaim Sinergi Sudah Jalan

Harga pangan selama puasa dan Lebaran juga terbaik dibanding 2 tahun lalu.
Ketua KPPU Syarkawi Rauf-Bisnis-Deliana Praditasari
Ketua KPPU Syarkawi Rauf-Bisnis-Deliana Praditasari

Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengklaim pengawasan harga komoditas pangan sepanjang Ramadan tahun ini jauh lebih baik dari 10 tahun terakhir disebabkan cairnya koordinasi antarsektoral.

“Bisa dilihat, sekarang koordinasi lebih cair. Kepolisian tidak hanya masuk pada ranah kriminal, tetapi juga isu strategis seperti ekonomi,” tutur Ketua KPPU Syarkawi Rauf kepada Bisnis, Selasa (4/7/2017).

Menurutnya, evaluasi Satgas Pangan menunjukkan harga komoditas pangan strategis stabil selama puasa dan Lebaran. Harga pangan selama puasa dan Lebaran juga terbaik dibanding 2 tahun lalu.

Indikator keberhasilan terletak pada terjaganya harga beragam komoditas pangan strategis, seperti gula, minyak goreng, daging sapi dan bawang putih.

Dia mencontohkan untuk harga gula pada 2016 berkisar Rp17.000– Rp20.000 per kg, sedangkan tahun ini hanya berkisar Rp12.500 per kg atau rata-rata nasional hanya Rp13.000 per kg.

“Untuk daging segar di beberapa lokasi sudah menjual harga Rp85.000,” ujar Syarkawi.

Untuk beberapa penyelidikan terkait dengan kasus importasi bawang putih, tetap dilanjutkan sesuai prosedur, dan tidak surut meski Ramadan telah berakhir.

“Penyelidikan bawang putih tetap berlangsung, tidak ada istilah menghentikan tanpa sebab. Pasalnya, kemarin harga bawang di beberapa lokasi masih tinggi,” tambahnya.

Sebelumnya, dalam rapat koordinasi bersama Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Tjahya Widayanti, Kepala Satgas Pangan Irjen Pol Setyo Wasisto, dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Kantor Kementerian Pertanian (3/7), Satgas Pangan akan fokus pada komoditas strategis selain daging.

Tim akan fokus pengawasan terhadap komoditas yang harganya masih tinggi seperti beras, bawang merah, bawang putih, dan jagung.

“Sebagai upaya pengawasan sepanjang tahun. Jika terjadi harga tinggi, apakah dari sisi produksi atau permintaan. Ini bukan hanya tugas satu kementerian,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper