Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiket Pesawat Paling Tinggi Pengaruhi Inflasi Sumbar

Laju inflasi pada bulan Juni 2017 di Sumatra Barat paling tinggi disumbang harga tiket pesawat yang melambung tinggi, karena bertepatan dengan Lebaran. Selain itu juga tarif listrik.
Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta/Reuters-Dadang Tri
Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta/Reuters-Dadang Tri

Bisnis.com, PADANG — Laju inflasi pada  Juni 2017 di Sumatra Barat paling tinggi disumbang harga tiket pesawat yang melambung tinggi, karena bertepatan dengan Lebaran. Selain itu juga tarif listrik.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar Sukardi mengatakan kenaikan harga tiket pesawat akibat tingginya permintaan selama mudik Lebaran memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap inflasi Sumbar.

“Karena bertepatan dengan Lebaran, harga tiket pesawat naik berkali lipat dan memberikan andil cukup besar bagi inflasi,” katanya, Senin (3/7/2017).

Dia menyebutkan tarif angkutan udara berkontribusi 0,10% terhadap laju inflasi Kota Padang yang sebesar 0,34%  dan mengalami perubahan dari bulan sebelumnya sebesar 6,91%.

Menurutnya, tingginya permintaan tiket pesawat karena adanya tradisi mudik Lebaran di daerah itu, membuat harga tiket melambung tinggi. Bahkan kenaikan harga tiket pesawat di atas 200%.

Selain tiket pesawat, inflasi Sumbar juga disumbang peningkatan tarif listrik, daging ayam ras, tarif angkutan antar kota, jengkol, dan rokok kretek.

Sedangkan komoditas pangan yang selama ini kerap menyebabkan inflasi, justru mengalami penurunan harga seperti cabai merah, bawang merah, beras, bawang putih, dan gula pasir.

Adapun, inflasi dua kota yang menjadi barometer ekonomi Sumbar sepanjang bulan Juni tercatat Kota Padang mengalami inflasi 0,34% dan Bukittinggi 0,20%.

Sementara itu, laju inflasi tahun kalender sampai Juni, Kota Padang mengalami inflasi 0,40% dan Bukittinggi masih mencatatkan deflasi 0,41%.

Secara tahunan jika dibandingkan dengan periode Juni tahun lalu, makan inflasi Padang mencapai 5,20% dan Bukittinggi 3,46%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper