Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Tunda Penerimaan Transgender di Tentara

Menteri Pertahanan AS Jim Mattis, Jumat (30/6/2017) atau Sabtu (1/7/2017) dini hari WIB setuju untuk menunda sampai enam bulan penerimaan pegawai baru transgender yang akan bergabung dengan angkatan bersenjata, demikian diumumkan Dana White, jurubicara Pentagon.
Ilustrasi/Reuters-Oleg Popov
Ilustrasi/Reuters-Oleg Popov

Bisnis.com, WASHINGTON -  Menteri Pertahanan AS Jim Mattis, Jumat (30/6/2017) atau Sabtu (1/7/2017) dini hari WIB setuju untuk menunda sampai enam bulan penerimaan pegawai baru transgender yang akan bergabung dengan angkatan bersenjata, demikian diumumkan Dana White, jurubicara Pentagon.

White mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Mattis menerima rekomendasi agar menunda penerimaan mereka yang berasal dari kelompok transgender sampai 1 Januari 2018.

Pentagon mengakhiri larangan bagi transjender untuk bergabung dengan militer AS yang diterapkan pada 2016 oleh mantan Presiden Barack Obama.

Dengan penundaan tersebut, diharapkan kelompok transgender yang berniat untuk mendaftar tahun ini, sudah benar-benar sudah "stabil" dengan pilihan mereka dalam waktu 18 bulan.

Namun penundaan yang diputuskan di bawah Presiden Donald Trump mendapatkan protes dari pendukung kaum transgender.

"Kami kecewa dengan penundaan yang tidak perlu ini karena ada ribuan anggota transgender berkualitas dan terlatih dan dengan bangga siap membela negara dan mereka telah buktikan bahwa yang paling penting adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas, bukan masalah identitas gender," kata Stephen Peters dari Kampanye Hak Azazi Manusia dalam sebuah pernyataan.

Tahun lalu, mantan Menteri Pertahanan Ash Carter mengutip sebuah studi yang dilakukan oleh RAND Corporation yang menyatakan bahwa terdapat sekitar 2.500 anggota militer transjender yang aktif dan 1.500 anggota cadangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/REUTERS
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper