Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

19 Titik Api Terdeteksi di Sumatra

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebutkan 19 titik panas terdeteksi di Sumatra dengan ancaman bahaya kebakaran hutan dan lahan.
Titik api pemicu kebakaran hutan dan lahan./Ilustrasi
Titik api pemicu kebakaran hutan dan lahan./Ilustrasi

Bisnis.com, PEKANBARU -  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebutkan 19 titik panas terdeteksi di Sumatra dengan ancaman bahaya kebakaran hutan dan lahan.

"Pagi ini, terpantau 19 titik panas. Atau jumlah yang sama seperti kemarin (Rabu, 28/6) sore yang sekaligus ancaman terjadi karhutla," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru, Kamis (29/6/2017).

Menurutnya, belasan titik panas tersebut tersebar pada lima provinsi, dan di Riau tercatat paling banyak dengan jumlah 10 titik.

Ke-10 titik panas ini berada pada sejumlah kabupaten/kota di Riau seperti Pelalawan empat titik, Indragiri Hulu dan Rokan Hilir sama-sama menyumbang dua titik.

Lalu di Kota Wisata, julukan baru bagi Kabupaten Siak, dan Kota Pelabuhan, julukan bagi Kota Dumai masing-masing menyumbang satu titik.

"Titik panas yang terdeteksi satelit ini, belum tentu terbakar. Untuk memastikan, perlu ada peninjauan lapangan terutama di lahan gambut," katanya.

Ke-4 provinsi lagi, lanjut Slamet, yakni Sumatra Utara empat titik, Sumatra Barat dan Bengkulu sama-sama memberi sumbangan dua titik, dan Sumatra Selatan satu titik.

"Ini, kondisi terkini terkait titik panas dari pantauan satelit. Karena di Sumatera saat ini, mulai memasuki musim pancaroba," terangnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau, Edwar Sanger mengaku, hingga kini baru tiga provinsi yang menetapkan status siaga darurat karhutla.

"Tiga provinsi telah menaikan status jadi siaga yakni kita (Riau), Sumsel (Sumatera Selatan), dan Kalimatan Barat," ujarnya.

Seperti diketahui, ancaman bahaya terbakarnya lahan gambut hingga kini menunjukkan peningkatan, terutama di Sumatera dan Kalimantan, seiring memasuki musim kemarau kering.

"Kita perkirakan itu, puncaknya terjadi di bulan Agustus mendatang. Ketiga provinsi ini, telah lakukan langkah antisipasi," kata dia.

"Provinsi lain yang menyusul yakni Jambi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur," klaim Edwar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper