Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pekan Ini, AS Bicarakan Defisit Perdagangan dengan Korsel

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berencana menekan Presiden Korea Selatan Moon Jae-In terkait ketidakseimbangan neraca perdagangan khususnya soal ekspor-impor produk otomotif dan baja.
Presiden AS Donald Trump/Reuters
Presiden AS Donald Trump/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump berencana menekan Presiden Korea Selatan Moon Jae-In terkait ketidakseimbangan neraca perdagangan khususnya soal ekspor-impor produk otomotif dan baja.

“Pembahasan itu akan dilakukan saat dua pemimpin bertemu minggu ini,” ujar sumber resmi pemerintahan AS dikutip dari Reuters, Kamis (29/6/17) waktu setempat.

Trump menyatakan ingin Korea Selatan mengurangi hambatan bagi AS untuk mengekspor produk otomotif ke negara itu. Selain itu, dia juga ingin membahas impor produk baja asal Negeri Gingseng yang dinilai telah membanjiri AS.

Sebelumnya, Departemen Perdagangan AS telah melakukan investigasi atas produk baja impor yang beredar sehingga mengancam industri domestik di negara tersebut. Korsel merupakan pemasok baja terbesar kedua ke AS setelah Kanada.

Jika terbukti, pemerintah setempat bakal memberlakukan tarif masuk maupun kuota untuk impor baja dari Korsel. Hal tersebut sesuai dengan regulasi perdagangan yang berlaku di AS.

Trump menyatakan tengah melakukan negosiasi ulang perjanjian antara AS dan Korsel. Dia menyebutnya dengan kerjasama “Korus”.

Seperti diketahui, AS mencatatkan defisit perdagangan US$27,6 miliar dengan Korsel pada 2016. Negeri Paman Sam mengimpor produk otomotif senilai US16,1 miliar sedangkan sebaliknya Korsel hanya US$1,6 miliar.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross memuji langkah Samsung Electronics Co yang menginvestasikan US$380 juta di South Carolina, AS. Proyek itu diprediksi bakal menciptakan 954 lapangan pekerjaan baru di AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper