Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Takata Corp. Ajukan Proteksi Kebangkrutan di Jepang dan AS

Produsen suku cadang mobil Takata Corp. mengajukan proteksi kebangkrutan di Jepang dan Amerika Serikat.n
Takata President Shigehisa Takada (kanan), dan executive vice president Hiroshi Shimizu di Tokyo. /Tomohiro Ohsumi-Bloomberg
Takata President Shigehisa Takada (kanan), dan executive vice president Hiroshi Shimizu di Tokyo. /Tomohiro Ohsumi-Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen suku cadang mobil Takata Corp. mengajukan proteksi kebangkrutan di Jepang dan Amerika Serikat.

Akibat kerusakan airbags, Takata menanggung liabilitas hingga puluhan miliar dolar. Kegagalan produk airbags Takata juga telah menyebabkan 16 orang meninggal dunia dan 180 orang luka-luka.

Pada Senin (26/6), Takata Corp. mengajukan dokumen perlindungan kebangkrutan (bankruptcy protection) kepada pengadilan distrik Tokyo.  Sebelumnya, pada Minggu (25/6), perusahaan Takata Corp. yang beroperasi di Amerika Serikat TK Holdings menyampaikan dokumen yang sama kepada pengadilan Delaware, AS, dengan nilai liabilitas sebesar US$10 miliar-50 miliar.

Scott Caudill, Chief Operating Officer TK Holdings, menuturkan perusahaan menghadapi klaim yang tidak dapat di atasi terkait dengan penarikan produk airbags dan utang miliaran dolar AS kepada produsen mobil. Menurutnya, Takata akan menarik sekitar 125 juta kendaraan di seluruh dunia, termasuk lebih dari 60 juta unit di AS.

Tokyo Shoko Research Ltd. memperkirakan total liabilitas Takata mencapai US$15 miliar atau setara 1,7 triliun yen. Nilai utang akan bergantung pada hasil diskusi dengan konsumer Takata, para produsen mobil global.

Terkait hal tersebut, Takata Corp. menjalin kesepakatan dengan perusahaan China yang berbasis di AS Key Safety System (KKS) untuk mengakuisisi aset perseroan kecuali aset yang terkait dengan airbags senilai US$1,6 miliar.


"Aset Takata seperti tenaga kerja terampil, jangkauan geografis, dan produk keamanan berkendara lain seperti seat belts tidak terpengaruh oleh recall produk airbags," ujar CEO of KSS Jason Luo seperti dikutip Reuters, Selasa (27/6).

Takata mulai memproduksi airbags sejak 1987 dan berkembang menjadi produsen produk keamanan berkendara terbesar kedua di dunia. Akibat kegagalan airbags, saham Takata Corp. amblas 95% sejak Januari 2014 dan akan delisting dari Bursa Efek Tokyo pada 27 Juli 2017.

"Kami yakin langkah tersebut yang dilakukan di Jepang dan AS merupakan upaya terbaik untuk memenuhi biaya dan liabilitas akibat air bag inflator secara jelas dan tertata," ujar CEO Takata Shigenhisa Takada dalam pernyataan resmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper