Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu Inggris: Bisnis Di Inggris Terancam Brexit

Menteri Keuangan Inggris Philip Hammond mengatakan, proses negosiasi Brexit akan sangat memengaruhi iklim bisnis di negaranya.
Menteri Keuangan Inggris Philip Hammond
Menteri Keuangan Inggris Philip Hammond

Bisnis.com, LONDON— Menteri Keuangan Inggris Philip Hammond mengatakan, proses negosiasi Brexit akan sangat memengaruhi iklim bisnis di negaranya.

Dia mengatakan, sebagian besar aktivitas investasi bisnis di Inggris telah ditunda. Pasalnya, para pebisnis masih menunggu kejelasan hubungan ekonomi antara Inggris dan uni Eropa pasca-Brexit. Untuk itu dia berharap agar peraturan baru terkait hubungan bisnis kedua kawasan pada masa transisi segera dibuat.

"Akan ada kelegaan yang besar dari para pebisnis jika kita bisa mendapatkan kesepakatan awal mengenai peraturan di masa transisi. Semakin awal kita bisa memberikan kejelasan, maka kita akan segera melihat investasi kembali berjalan," katanya, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (22/6/2017).

Di sisi lain, dia menegaskan bahwa dirinya tidak dalam posisi bertentangan dengan pejabat negara Inggris lainnya dalam mengambil pendekatan kebijakan terkait Brexit. Dia percaya bahwa masyarakat Inggris menginginkan Brexit untuk melindungi lapangan pekerjaan dan standar hidup mereka.

Pernyataan tersebut dinilai sejumlah kalangan merupakan pembelaan Hammond karena posisinya dianggap bertentangan dengan sebagian besar pejabat Inggris. Pasalnya, para pejabat Inggris, termasuk Perdana Menteri Theresa May, cenderung memberikan fokus lebih besar pada kedaulatan kontrol perbatasan dibandingkan hubungan kerjasama dagang dengan Uni Eropa dalam proses Brexit.

Di sisi lain, Hammond juga berusaha meyakinkan publik bahwa May masih akan menjadi pemimpin Inggris setidaknya hingga akhir tahun ini. Pernyataan itu merupakan tanggapannya atas meningkatnya isu dilengserkannya May dari kursi Perdana Menteri Inggris dalam waktu dekat.

Isu tersebut mengemuka setelah Partai Konservatif gagal meraih suara mayoritas dalam pemilu legislatif dini yang diprakarsai oleh May.  Akibat kegagalan Partai Konservatif dalam pemilu  tersebut, May harus mengalang koalisi dengan partailain, yakni Partai DUP Irlandia untuk memberikan tambahan kekuatan bagi pemerintahannya di Inggris.

"Saya yakin pada May.Saya akan mengingatkan Anda pada peristiwa 2010, ketika Partai Konservatif harus membentuk koalisi dengan Partai Demokrat Liberal. Banyak orang mengatakan bahwa 'Oh pemerintahan itu tidak akan bertahan sampai Natal'. Tapi buktinya perkiraan mereka salah," kata Hammond.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper