Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Serukan Keberhasilan Revitalisasi UNCTAD Tangani Isu Perdagangan Global

Indonesia menyerukan pentingnya keberhasilan revitalisasi UNCTAD sebagai organ utama PBB dalam menangani isu-isu perdagangan dan pembangunan global.
Logo Perserikatan Bangsa-Bangsa di markas besar PBB di New York/Reuters-Mike Segar
Logo Perserikatan Bangsa-Bangsa di markas besar PBB di New York/Reuters-Mike Segar

Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia menyerukan pentingnya keberhasilan revitalisasi UNCTAD sebagai organ utama PBB dalam menangani isu-isu perdagangan dan pembangunan global.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO, dan Organisasi Internasional Lainnya di Jenewa, Duta Besar Hasan Kleib, pada pertemuan courtesy call dengan Sekretaris Jenderal the United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) Dr. Mukhisa Kituyi di Markas Besar PBB di Jenewa akhir pekan lalu.

"Indonesia memiliki kepentingan yang sangat besar untuk melihat UNCTAD yang kuat, karena memberikan keuntungan bagi negara-negara berkembang dalam bidang kerja sama perdagangan dan pembangunan," ujar Dubes Hasan Kleib dalam pembicaraannya dengan Sekjen UNCTAD yang dilansir oleh Kemlu, Minggu (18/6/2017).

Dubes Hasan juga menyinggung perlunya meningkatkan profil dan visibility UNCTAD sebagai salah satu organisasi internasional yang penting dalam sistem PBB. "Kita mesti menyesuaikan diri dengan tantangan yang UNCTAD hadapi, terutama di tengah kecenderungan enhanced role organisasi-organisasi internasional lain seperti WTO, G-20, dan OECD," jelasnya.

Sekjen UNCTAD menyampaikan apresiasi atas komitmen Indonesia untuk turut memperkuat UNCTAD dan berharap hubungan baik yang selama ini telah terjalin terus menguat.

Kituyi menggarisbawahi pandangan Indonesia dengan menyatakan bahwa upaya untuk melakukan adaptasi sesuai perkembangan global saat ini telah sebagian dirintis melalui dukungan negara-negara anggota dalam memperbaiki rejim investasi internasional (international investment agreement reform) serta pengembangan dan pembahasan isu ekonomi digital.

Menurut Kituyi, langkah penyesuaian ini juga termasuk mempersiapkan penanganan isu e-commerce serta menciptakan close linkage antara seluruh kepentingan tersebut dengan guliran perdagangan global saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper