Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUU PEMILU: Soal Presidential Treshold Ini Sikap Pemerintah

Pemerintah konsisten menetapkan ambang batas bagi partai politik untuk mengusung calon presiden atau presidential threshold pada angka 20% kursi DPR atau 25% perolehan suara pemilu nasional.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (tengah) berbincang dengan Pimpinan Panitia Khusus RUU Penyelenggaraan Pemilu di sela-sela rapat di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/6)./Antara-M Agung Rajasa
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (tengah) berbincang dengan Pimpinan Panitia Khusus RUU Penyelenggaraan Pemilu di sela-sela rapat di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/6)./Antara-M Agung Rajasa

Kabar24.com, JAKARTA – Pemerintah konsisten menetapkan ambang batas bagi partai politik untuk mengusung calon presiden atau presidential threshold pada angka 20% kursi DPR atau 25% perolehan suara pemilu nasional.

Pemerintah ingin Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Pemilu (Pansus RUU Pemilu) di DPR menerima usulan itu.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan konsistensi penting sebagaimana sebelumnya disampaikan Presiden Joko Widodo.

Apalagi usulan tersebut juga sudah digunakan dan terbukti pada pemilihan presiden sebelumnya yang dapat berlangsung dengan baik.

"Presiden mengatakan agar politik negara ini semakin baik harus ada konsistensi sehingga kalau yang dulu sudah 20% masa mau kembali ke nol," ujar Tjahjo, dikutip dari laman resmi Kementerian Dalam Negeri, Minggu (18/6/2017).

Menurut Tjahjo, arahan Presiden tersebut menjadi acuan dasar bagi Kemendagri untuk tetap mengusulkan agar presidential treshold sesuai dengan aturan yang ada pada undang-undang sebelumnya, yakni UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.

"Jadi, ketentuan dalam undang-undang yang sudah baik dipertahankan. Sementara yang belum sempurna disempurnakan. Demikian sikap pemerintah sebagaimana arahan Presiden," kata Tjahjo.

Mantan anggota DPR itu menyebut aturan presidential treshold 20%-25% sudah teruji memunculkan lebih dari satu pasangan calon presiden.

Selain itu, partai politik juga tidak mempermasalahkan penerapan ambang batas pencalonan di pilkada serentak.

"Pemerintah berharap voting dan opsi lain seperti perppu misalnya, jangan diobral. Jadi semangat musyawarah mufakat akan kami utamakan," kata Tjahjo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper