Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gorontalo Klaim Asuransi Tani 200 Ha

Pemerintah Provinsi Gorontalo tengah memverifikasi data kerusakan lahan seluas 200 hektare guna mendapat klaim asuransi.
Ilustrasi petani menanam bibit padi/Antara-Feny Selly
Ilustrasi petani menanam bibit padi/Antara-Feny Selly

Kabar24.com, MANADO - Pemerintah Provinsi Gorontalo tengah memverifikasi data kerusakan lahan seluas 200 hektare guna mendapat klaim asuransi. Jumlah kerugian lahan yang bakal ditanggung penjamin diestimasi mencapai seperlima dari total luas lahan yang tergenang banjir.

Muljadi Mario, Kepala Dinas Pertanian Gorontalo, mengatakan saat ini ada sekitar 3.000 hektare sawah yang telah diasuransikan. Petani mendapat premi asuransi dari pemerintah dan hanya membayar premi Rp36.000 per hektare.

Dia mengatakan kerugian yang bakal diganti per hektare mencapai Rp6 juta. Walhasil, klaim asuransi yang bakal diperoleh petani Gorontalo diperkirakan mencapai Rp1,2 miliar.

"Kami bisa tenang kalau petani sudah ikut asuransi, mereka juga bisa tidur nyenyak kalau terjadi banjir," jelas Muljadi kepada Bisnis.com pada Rabu (14/6/2017).

Sebagaimana diketahui, banjir melanda empat kabupaten di Gorontalo sejak 2 Juni 2017 lalu. Banjir menggenang lahan pertanian, baik tanaman jagung maupun padi. Adapun, saat ini di Gorontalo hanya sawah dan sapi yang dijamin asuransi.

Hingga akhir 2017, Pemprov Gorontalo menargetkan 20.000 hektare sawah dijamin asuransi. Muljadi menyebut pihaknya bakal terus melakukan sosialisasi terkait manfaat asuransi bagi petani.

Pemahaman produk asuransi yang minim menurut Muljadi hingga saat ini menjadi ganjalan utama asuransi pertanian. "Yang 200 hektare ini bisa jadi contoh, kita ambil testimoni mereka [akan manfaat asuransi] dan disebarkan lewat radio."

Di sisi lain, dampak banjir yang menggenang empat kabupaten di Gorontalo saat ini dinilai belum signifikan. Sebagai gambaran, pada kuartal I/2017 lalu, luas panen tanaman jagung di Gorontalo mencapai hektare sedangkan luas panen padi seluas 20.672 hektare.

Namun, intensitas hujan yang kian meningkat dikhawatirkan membuat lahan pertanian terdampak banjir meluas.

Muljadi menilai kondisi cuaca saat ini sudah berada dalam tingkat yang bisa mengancam produksi pertanian Gorontalo. Terlebih, pada Mei-Juni 2017, petani di Gorontalo sudah mulai menanam setelah pada April 2017 mendulang panen.

Tahun ini Gorontalo berambisi mencetak produksi jadung sebanyak 1,2 juta hingga 1,5 juta ton. Tahun lalu, Gorotalo mencetak produksi jagung sebanyak 911.000 ton atau naik 41,56% secara tahunan.

Untuk menggenjot produksi, Pemprov Gorontalo bakal menambah area tanam seluas 75.000 hektare sehingga menggenapkan area tanam menjadi 300.000 hektare. Selain penambahan area tanam, Pemprov Gorontalo juga bakal membagikan benih dan pupuk gratis untuk petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper