Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UE Diprediksi Segera Umumkan Dendanya Kepada Google

Komisi Persaingan Usaha Uni Eropa diprediksi akan segera mengumumkan hukuman dan dendanya kepada Google atas praktik monopoli yang dijalankannya sejak 2010, pada Juli mendatang.
Logo Google./Bloomberg-Ore Huiying
Logo Google./Bloomberg-Ore Huiying

Bisnis.com, JAKARTA— Komisi Persaingan Usaha Uni Eropa diprediksi akan segera mengumumkan hukuman dan dendanya kepada Google atas praktik monopoli yang dijalankannya sejak 2010, pada Juli mendatang.

Indikasi tersebut tampak setelah pengacara dan pelobi dari Google kembali  berkunjung ke Brussels untuk melakukan negosiasi  di kantor Komite Persaingan Usaha Uni Eropa bulan ini. Negosiasi itu terkait ancaman denda antimonopli yang akan dijatuhkan Uni Eropa (UE).

Dalam kasus ini Uni Eropa menuduh Google memonopoli promosi layanan belanjanya lewat mesin pencarian internet. Pasalnya, perusahaan lain diwajibkan membayar untuk melakukan hal yang sama. Sejumlah pengamat pun memprediksi anak perusahaan dari Alphabet Inc itu akan menerima denda sebesar US$3 miliar. Nilai denda itu lebih tinggi dari yang  pernah diberikan UE kepada Intel Corp pada 2009, yang mencapai US$1,2 miliar.

"Denda itu nilainya harus menjadi yang terbesar yang pernah ada. Komisi Persaingan Usaha Uni Eropa telah memberikan isyarat memberikan denda dalam waktu dekat. Denda itu harus memberikan efek jera yang maksimal,” kata Stephen Kinsella, pengacara di Sidley Austin yang mewakili perusahaan terganggu oleh praktik monopoli Google, seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (11/6/2017).

Adapun, sejumlah kalangan memperkirakan hukuman dan denda akan dirilis pada bulan ini atau bulan depan sebelum para pejabat UE keluar dari Brussels untuk liburan musim panas pada Agustus.  Pasalnya, apabila menilik  fenomena pada tahun lalu, UE tercatat pernah memberikan denda lebih dari US$3 miliar kepada sejumlah perusahaan pembuat truk termasuk Daimler AG dan Volvo AB.

“Untuk itu beberapa pejabat Google telah bersiap untuk melanjutkan lobi-lobinya ke UE sembari menunggu pengumuman terkait denda,” kata salah satu sumber Reuters.

Sejumlah kalangan menilai bahwa hukuman dan denda bagi Google tersebut akan menjadi momentum untuk menunjukkan ketegasan UE dalam menangani perusahaan multinasional yang nakal. Seperti diketahui, Kepala Komisi Persaingan Usaha Uni Eropa Margrethe Vestager merupakan salah satu orang yang dinilai sangat keras dalam memberikan hukuman.

Tercatat pada Agustus tahun lalu, Vestager menjadi orang yang paling vokal untuk mendukung pemberian hukuman kepada Apple Inc. Perusahaan asal AS tersebut dituduh melakukan pengemplangan pajak atas usahanya di blok terbesar Benua Biru. Alhasil Apple harus membayar kekurangan pajak yang belum dibayarnya senilai 13 miliar euro (US$14,5 miliar).

“Vestager memiliki pandangan yang tajam untuk memaksimalkan dampak pengumuman pada sebuah kasus dan Juli merupakan bulan di mana intensitas pemberitaan berskala besar sedang menurun. Sehingga kasus Google akan jadi pengumuman besar," kata Christopher Bright, pengacara di Shearman & Sterling di Brussels.

Adapun pada tahun lalu, Google menyatakan kebijakan promosi layanan tersebut merupakan hal yang wajar, karena mereka adalah pemilik tunggal sistem operasi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper