Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

28 Proyek Bengkulu Masuk Daftar Proyek Strategis Nasional

Sebanyak 28 proyek strategis di Bengkulu masuk dalam revisi Peraturan Presiden Proyek Strategis Nasional.
Rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu./Istimewa
Rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu./Istimewa
Bisnis.com, JAKARTA -- Sebanyak 28 proyek strategis di Bengkulu masuk dalam revisi Peraturan Presiden Proyek Strategis Nasional.
 
Hal itu disampaikan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti usai rapat terbatas evaluasi pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritas di Provinsi Bengkulu yang dipimpin Presiden Joko Widodo, Rabu (31/5/2017).
 
Ridwan menuturkan proyek lima ruas jalan dari Bengkulu menuju empat provinsi sekitar masuk dalam 28 proyek strategis yang diusulkan. Bengkulu berbatasan dengan Sumatra Barat, Lampung, Jambi, dan Sumatra Selatan, juga dengan Samudera Hindia di sebelah barat. 
 
Selain proyek jalan, proyek strategis lain yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional yakni pembangunan empat jalur kereta api dan pembangunan empat titik pelabuhan laut. Jalur kereta api akan menghubungkan Bengkulu dengan Sumatra Selatan, Bengkulu dengan Jambi, dan Bengkuku dengan Lampung. 
 
"Dengan memiliki tiga akses kereta api, kami bisa jadi outlet untuk logistik," ucap Ridwan di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (31/5/2017).
Proyek lain yaitu tiga kawasan industri, proyek bandara dan terminal bandara, serta proyek jaringan listrik. 
 
Menurut Ridwan, koneksi jalan ke empat provinsi di sekitar Bengkulu amat dibutuhkan karena saat ini jalur jalan antarprovinsi masih sangat terbatas.
 
Pemerintah Provinsi Bengkulu berharap dana untuk mewujudkan proyek-proyek tersebut berasal dari negara. Pemerintah Provinsi sendiri akan mempersiapkan revisi tata ruang dan akuisisi lahan. 
 
"Semua diserahkan ke nasional karena Bengkulu bukan daerah petroleum. Bengkulu ini harus dikeroyok. Kalau tidak nantinya kita tidak bisa mengejar ketertinggalan," ucap Ridwan.
 
Dia belum bisa memperkirakan kebutuhan dana 28 proyek strategis karena saat ini rencana proyek masih dalam proses studi kelayakan (feasibility study).
 
Anggaran pemerintah provinsi sendiri pun tidak cukup untuk membangun proyek. Total anggaran Provinsi Bengkulu hanya Rp3,3 triliun, sekitar Rp2 triliun di antaranya belanja tetap. 
 
"Rp1 triliun yang bisa kita pakai. Jadi ruang fiskalnya sempit sekali. Makanya, saya tadi sampaikan infrastruktur strategis dibangun sehingga swasta akan datang dan membuka ruang fiskal baru dan akan menimbulkan efek ekonomi," tutur Ridwan.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper