Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapal Perang AS Layari Pinggiran Pulau Buatan China

Kapal perang AS berlayar di dekat pulau buatan yang dibangun pemerintah China di Laut Cina Selatan yang merupakan tantangan pertama atas wilayah perairan yang diklaim Beijing sejak Donald Trump menjadi presiden AS.
Ilustrasi-Rudal Tomahawk ditembakkan dari salah satu kapal perang Amerika Serikat./Reuters
Ilustrasi-Rudal Tomahawk ditembakkan dari salah satu kapal perang Amerika Serikat./Reuters

Kabar24.com, JAKARTA--Kapal perang AS berlayar di dekat pulau buatan yang dibangun pemerintah China di Laut Cina Selatan yang merupakan tantangan pertama atas wilayah perairan yang diklaim Beijing sejak Donald Trump menjadi presiden AS.

Menurut sumber yang tidak disebutkan namanya yang dikutip oleh media AS, kapal USS Dewey melintas dalam jarak 12 mil laut dari Mischief Reef.

China mengklaim hampir semua kawasan di Laut China Selatan, termasuk karang dan pulau-pulau yang juga diklaim oleh negara lain. Sedangkan AS berkeras dapat melakukan operasi di seluruh perairan internasional.

Negara itu mengatakan tidak memihak dalam masalah sengketa wilayah, namun pada masa lalu mengirimkan kapal militer dan pesawat di dekat pulau sengketa itu. AS menyebutnya sebagai operasi "kebebasan navigasi" untuk memastikan akses terhadap rute pelayaran dan udara.

AS juga beberapa kali mengeluarkan kritik terhadap upaya Beijing yang dianggap dapat membatasi navigasi di perairan strategis.

Desember lalu kapal USNS Bowditch berlayar di Laut China Selatan yang disebut AS untuk melakukan riset sebagaimana dikutip BBC.com, Kamis (25/5).

Apa yang disebut kebebasan navigasi?

Program kebebasan navigasi AS menantang "klaim yang berlebihan" terhadap samudra dan ruang udara dunia.

Program ini dikembangkan untuk mempromosikan ketaatan internasional terhadap Konvensi PBB tentang Hukum Laut.

Dalam beberapa tahun terakhir, AS menggelar operasi Kebebasan Navigasi melawan Cina, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam. China dituduh memanaskan situasi di kawasan dengan membangun pulau buatan dengan karang dan pulau kecil di laut China Selatan serta memasang beberapa kekuatan militer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper