Bisnis.com, SURABAYA - Ikatan Keluarga Alumi Universitas Sebelas Maret (IKA-UNS) Wilayah Jawa Timur ikut berperan dalam memberdayakan masyarakat desa dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) guna meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Jatim.
Ketua IKA UNS Jatim, Jumadi mengatakan rencana tersebut merupakan program dari terbentuknya IKA UNS Jatim. Bahkan IKA UNS telah menandatangani kerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jatim.
"Tanda tangan MoU kami pada acara pelantikan dan pengukuhan pengurus IKA UNS Jatim dengan dinas pemberdayaan itu adalah salah satu fokus program kerja Gubernur Jatim Soekarwo yang juga peduli untuk menggerakkan ekonomi di sektor UMKM," katanya kepada Bisnis, Senin (22/5/2017).
Jumadi yang juga sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jatim itu mengatakan sebagian program pemberdayaan UMKM sudah direalisasikan dalam acara pelantikan pengurus IKA UNS pada Minggu (21/5/2017).
Adapun IKA UNS telah memberikan gerobak dengan nilai Rp5 juta dan modal kerja Rp2,5 juta/orang untuk 10 UMKM. Selain itu, IKA UNS menyerahkan gerakan sosial untuk 100 orang warga miskin masing-masing mendapatkan paket sembako senilai Rp250.000/paket.
"Kami juga berikan beasiswa untuk biaya pendidikan siswa SMA kurang mampu dan untuk mahasiswa dengan total Rp30 juta," imbuh Jumadi.
Dia menambahkan, sebagai salah satu upaya memberikan kontribusi kepada almamater, IKA UNS juga memperkuat laboratorium ilmu tanah dengan memberikan satu set alat pengolahan pupuk organik, satu set cooper, dan satu unit granulator dengan total Rp50 juta.
Jumadi mengatakan, setelah dibentukan IKA UNS Jatim, ke depan diharapkan akan terbentuk koordinator wilayah (korwil) di masing-masing kota/kabupaten setidaknya satu kabupaten membawahi 3-4 kabupaten lainnya di Jatim.
"Misalnya korwil Jember akan menghimpun anggota di Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo. Nah dengan begitu semua alumni UNS bisa terdata dengan baik," imbuhnya.
Berdasarkan data UNS, jumlah alumni UNS hingga saat ini sudah mencapai 162.000 orang. Sekitar 30.000-40.000 orang di antaranya berada di Jawa Timur dan lainnya tersebar di seluruh Indonesia dan ada yang berada di luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
