Bisnis.com, DENPASAR - BPJS Kesehatan Cabang Denpasar memperkirakan pada tahun ini masih akan mengalami defisit karena diprediksi nilai klaim dan iuran tidak seimbang.
Pada 2016 lalu, nilai klaim yang dibayarkan BPJS Kesehatan Cabang Denpasar mencapai Rp844 miliar. Adapun hingga akhir April tahun ini, klaim yang sudah dibayarkan ke faskes di Denpasar, Badung, dan Tabanan sudah mencapai Rp366 miliar. Nilai terbesar klaim dibayarkan untuk faskes di Denpasar mencapai Rp187 miliar.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Denpasar Kiki Christmar Marbun menegaskan melihat realisasi klaim hingga akhir maka akhir tahun nanti diperkirakan lebih besar dibandingkan dengan tahun lalu. Sayangnya dia tidak bersedia menyebutkan nilai iuran yang telah dibayarkan oleh sekitar 1,4 juta peserta program JKN di Pulau Dewata.
"Kemungkinan bisa saja sampai Rp1 triliun," tuturnya, Senin (15/5/2017).
Kendati demikian, dirinya menyatakan agar tidak risau dengan fakta ini karena sifat program ini adalah subsidi. Warga sehat mensubsidi warga sakit dan negara juga memberikan suntikan tiap tahun.
Meski begitu, BPJS Kesehatan Cabang Denpasar tahun ini tetap membidik kepesertaan badan usaha swasta dan perorangan mandiri agar segera bergabung. keikutsertaan lembaga dan perorangan secara mandiri akan dapat membantu mengatasi defisit.
Selain itu, pihaknya juga mengharapkan peserta yang menunggak iuran bisa membayar sesuai kewajiban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel