Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNPB Himbau Masyarakat Waspadai Longsor

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi longsor, pasalnya hujan berintensitas tinggi masih berpeluang terjadi selama musim pancaroba hingga akhir Mei tahun ini.
Warga memasang peringatan tanda bahaya di sekitar daerah longsor Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur, Minggu (9/4)./Antara-Prasetia Fauzani
Warga memasang peringatan tanda bahaya di sekitar daerah longsor Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur, Minggu (9/4)./Antara-Prasetia Fauzani

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi longsor, pasalnya hujan berintensitas tinggi masih berpeluang terjadi selama musim pancaroba hingga akhir Mei tahun ini.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerangkan bahwa tanah longsor adalah bencana yang paling banyak minimbulkan korban jiwa selama bencana 2014, 2015, dan 2016.

"Masyarakat dihimbau meningkatkan kewaspadaan menghadapi longsor. Hujan berintensitas tinggi masih berpeluang terjadi selama musim pancaroba hingga Mei 2017," terangnya, seperti siaran resmi yang diterima, Jumat (22/5/2017).

Menurutnya jutaan masyarakat terpapar dari bahaya longsor dengan kemampuan mitigasi yang masih kurang. Pihaknya berharap masyarakat hendaknya mengenali ancaman seperti tersebut di sekitarnya, agar tidak menimbulkan korban jiwa seperti yang terjadi di Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat (12/5/2017) pukul 05.30 Wita.

Berdasarkan data sementara, bencana longsor menyebabkan 7 orang meninggal dunia, 7 luka berat, dan 14 rumah rusak tertimbun longsoran di Dusun Harapan Makmur I Desa Maliwowo Kecamatan Angkona itu terjadi akibat hujan deras yang memicu terjadinya longsor.

Menurutnya longsor juga menutup lalu lintas jalan Trans Sulawesi – Tarengge Malili terputus karena tertimbun material longsor.

Sebanyak tujuh korban meninggal dunia sudah dapat dievakuasi itu adalah Darwis (L), Oga (L), Nanni (P), Erna (P), Sri (P), Sul (L), dan Haerul (L). Tujuh korban luka berat adalah Sandi (L), Sindi (P), Ma Sandi (P), Ical (L), Emi (P), Cummang (L), dan Ma Candra (P).

Korban luka-luka dirujuk ke Rumah Sakit I Lagalilo Wotu. Satu korban masih dalam proses evakuasi karena berada di dalam kendaraan yang tertimbun longsor.

Pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban masih dilakukan. Data tersebut masih bersifat sementara karena lokasi longsor belum ditangani seluruhnya dan longsor susulan masih terjadi di beberapa titik.

Penanganan darurat masih dilakukan oleh tim gabungan. BPBD Kabupaten Luwu Timur dibantu TNI, Polri, PMI, Dinas PU dan Dinas Pemadam Kebakaran melakukan evakuasi dan pembersihan longsor. BNPB telah mengirimkan personil tim reaksi cepat untuk mendampingi BPBD Luwu Timur.

BNPB memberikan bantuan dana siap pakai untuk oprasional darurat. 100 personil dari Polres ditambah dengan 1 SSK Brimob dari Masamba Luwu Utara dikerahkan membantu penanganan. Saat ini 5 alat berat sudah di lokasi untuk menyingkirkan material longsoran terdiri dari 3 unit excavator dan 2 unit backhoe loader.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper