Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemilu Parlemen Prancis : Emmanuel Macron Perkenalkan 428 Kandidat

Partai sayap tengah yang dipimpin Emmanuel Macron, Presiden baru Prancis yang akan dilantik pada Minggu (14/5/2017) mendatang, memperkenalkan 428 kandidat untuk pemilu parlemen pada Juni, yang sebagian di antaranya adalah tokoh baru dalam kancah perpolitikan, sejalan dengan janji Macron untuk meremajakan parlemen.
Emmanuel Macron/Reuters
Emmanuel Macron/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Partai sayap tengah yang dipimpin Emmanuel Macron, Presiden baru Prancis yang akan dilantik pada Minggu (14/5/2017) mendatang, memperkenalkan 428 kandidat untuk pemilu parlemen pada Juni, yang sebagian di antaranya adalah tokoh baru dalam kancah perpolitikan, sejalan dengan janji Macron untuk meremajakan parlemen.

Sekretaris Jenderal Partai La Republique en Marche (Pergerakan Republik) yang dipimpin Macron, Richard Ferrand, mengatakan bahwa 52 persen kandidat yang dipilih dari 19.000 lebih pemohon "yang belum pernah memegang jabatan terpilih" dan 214 di antaranya adalah perempuan.

"Kami ingin membangun perubahan secara mayoritas," ujar Ferrand, Kamis (11/5/2017) waktu setempat.

Total 577 kursi diperebutkan dalam pemilu yang akan digelar pada 11 sampai 18 Juni.

Macron memiliki waktu sampai akhir pekan depan untuk melengkapi daftar yang harus dia serahkan.

Mantan atasannya Manuel Valls tetap diikutsertakan, ujar Ferrand, mengakhiri beberapa hari spekulasi tentang kemungkinan mantan perdana menteri dari partai Sosialis itu - tokoh yang tidak populer di dalam partainya sendiri - akan mendapat tiket khusus dari Macron.

Ferrand mengatakan lima kriteria digunakan untuk memenuhi pemilihan umum partai: pembaruan politik, kesetaraan gender, etika, pluralisme dan dukungan untuk program Macron.

Dari kandidat yang diresmikan pada hari Kamis, 2 persen adalah pencari kerja, katanya.

Emmanuel Macron (39), yang mengalahkan pemimpin sayap kanan ekstrem Marine Le Pen, telah berusaha membujuk sejumlah tokoh untuk keluar dari kubu Sosialis atau Republik sembari memberi ruang bagi tokoh baru, demikian AFP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper