Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yellen: Partisipasi Perempuan dalam Angkatan Kerja Genjot Pertumbuhan

Gubernur Federal Reserve Janet Yellen mengatakan Amerika Serikat seharusnya dapat menggenjot produktifitas dan tingkat pertumbuhan dengan menghilangkan hambatan bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam angkatan kerja.
U.S. Federal Reserve Chair Janet Yellen holds a press conference following the Feds two-day Federal Open Market Committee (FOMC) policy meeting in Washington June 15, 2016. REUTERS/Kevin Lamarque
U.S. Federal Reserve Chair Janet Yellen holds a press conference following the Feds two-day Federal Open Market Committee (FOMC) policy meeting in Washington June 15, 2016. REUTERS/Kevin Lamarque

Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Federal Reserve Janet Yellen mengatakan Amerika Serikat seharusnya dapat menggenjot produktifitas dan tingkat pertumbuhan dengan menghilangkan hambatan bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam angkatan kerja.

Yellen mengatakan kesenjangan antara perempuan dan pria dalam dunia kerja telah menyusut tetapi masih signifikan. Hal itu bisa terlihat dari keberadaan kaum hawa dalam profesi atau industri tertentu.

Selain itu, saat ini dibutuhkan fleksibilitas yang lebih bagi perempuan. Tujuannya, agar dapat membantu mereka dalam menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga.

“Jika hambatan terus ada, maka kita akan menyia-nyiakan potensi produktifitas yang bisa dihasilkan oleh warga negara kita [Amerika Serikat],” kata Yellen, Jumat (5/5/17) waktu setempat, di sebuah acara yang diselenggarakan oleh almamaternya Brown University in Providence, Rhode Island, Amerika Serikat.

Dia mengungkapkan hasil sebuah studi yang memperkirakan bahwa peningkatan partisipasi perempuan dalam lapangan kerja akan meningkatkan PDB hingga 5%. Oleh karena itu, menurutnya diperlukan reformasi seperti pengaturan kerja yang fleksibel, perawatan anak yang terjangkau, dan cuti keluarga yang dibayarkan sepenuhnya.

“Reformasi tersebut dapat membantu meningkatkan partisipasi perempuan,” jelas Yellen.

Dalam tulisannya tentang sejarah partisipasi wanita dalam perekonomian, dia sama sekali tak menyebutkan soal suku bunga acuan maupun kebijakan moneter lainnya. Tulisan setebal 18 halaman itu lebih banyak mengisahkan pengalaman pribadi keluarganya. (Bloomberg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper