Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angka Pengangguran AS di Titik Terendah 10 Tahun Terakhir

Pengangguran di Amerika Serikat turun menjadi 4,4% pada April 2017. Angka tersebut menyamai catatan terendah dalam 10 tahun terakhir tepatnya pada Mei 2007.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump/Reuters-Jonathan Ernst
Presiden Amerika Serikat Donald Trump/Reuters-Jonathan Ernst

Kabar24.com, JAKARTA - Pengangguran di Amerika Serikat turun menjadi 4,4% pada April 2017. Angka tersebut menyamai catatan terendah dalam 10 tahun terakhir tepatnya pada Mei 2007.

Departemen Ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) menyebut kondisi itu didorong oleh penambahan 211.000 pekerjaan tambahan pada April 2017. Mereka mengatakan jumlah tersebut melebihi pertumbuhan bulan ini yang berada di kisaran 185.000 per bulannya.

AS saat ini perlu menciptakan 75.000 hingga 100.000 pekerjaan tiap bulannya bagi angkatan kerja mereka. Presiden Donald Trump telah berjanji bakal melakukan terus penguatan terhadap pasar kerja seperti yang telah dilakukan Barack Obama pada masa jabatannya.

Kepala Ekonom Jefferies LLC New York Ward McCarthy menilai pasar kerja AS terus menunjukkan penguatan. Menurutnya, kondisi tersebut akan mendorong The Fed akan tetap pada jalur menaikkan suku bunga pada Juni dan September mendatang.

“Pasar kerja akan terus berlanjut menguat dan saya telah memprediksi bakal menembus 220.000 tambahan pekerjaan baru,” ujar Ward pada Jumat (5/5/2017) waktu setempat.

Kendati demikian, kenaikan upah di AS masih terpantau moderat. Pendapatan per jam pada April 2017 hanya naik 0,3%. Jumlah itu menjadi yang terkecil sejak Agustus 2016. Pada Maret 2017, kenaikkan pendapatan per jam mencapai 2,6%.

Ekonom Kepala Nationwide Columbus David Berson menilai jika pertumbuhan pasar kerja terus konsisten, bakal tercipta full employment pada akhir 2017. Hal itu dinilainya bakal memperlambat laju kenaikan upah sepanjang tahun ini.

"Perusahaan akan berjuang menyaring pekerja yang berkualitas. Dengan demikian, kenaikkan upah akan kembali terdorong,” ujar Berson.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper