Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beginilah Gambar Kinerja Industri Manufaktur di Jateng

Produksi industri manufaktur baik besar, sedang, kecil dan mikro di provinsi Jawa Tengah pada kuartal I/2017 menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, SEMARANG — Produksi industri manufaktur baik besar, sedang, kecil dan mikro di provinsi Jawa Tengah pada kuartal I/2017 menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Produksi industri besar dan sedang menurun sekitar 4,11%. Adapun produksi kecil dan mikro merosot 3,28%. Jika dirinci, kelompok industri manufaktur besar dan sedang yang mengalami penurunan cukup besar pada triwulan  I/2017 adalah kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer yang mencapai 13,48%.

Disusul kemudian bahan kimia dan barang dari bahan kimia yang merosot sekitar 9,97%. Selain itu, produksi industri furnitur yang merupakan salah satu andalan provinsi Jawa Tengah pun ikut melorot sebesar 7,65%. Sedangkan pada kelompok industri kecil dan mikro yang mengalami penurunan paling tajam adalah karet, barang dari karet dan plastik yang mencapai 33,84%.

Disusul kemudian penurunan pada kelompok industri jasa reparasi dan pemasangan mesin sekitar 18,82%. Penurunan terbesar ketiga adalah kelompok industri pengolahan tembakau yang mencapai 12,76%.

Kendati demikian ada pula kelompok industri besar dan sedang yang mengalami penaikan produksi pada periode tersebut. Peningkatan terbesar terjadi pada industri karet, barang dari karet dan plastik yang mencapai 13,96%. Kemudian industri pakaian jadi terkatrol 12,68% dan kelompok manufaktur kayu, barang dari kayu dan gabus yang tidak termasuk furnitur sarta anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya naik 9,92%.

"Kelompok industri yang menurun tersebut kontribusinya terhadap total produksi lebih besar. Jadi meski ada kelompok manufaktur lain yang tumbuh tidak berpengaruh dan secara total menurun," kata Totok Tavirijanto, Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Jawa Tengah, Selasa (2/5)

Lebih lanjut dia menjelaskan, pengelompokan industri besar, sedang, kecil dan mikro berdasarkan serapan tenaga kerja di masing-masing sektor. Industri besar dan sedang memiliki tenaga kerja di atas 20 orang dan mikro serta kecil di bawah 20 orang. Dia pun mengatakan menghadapi bulan Ramadhan beberapa sektor akan mengatrol produksi seperti kelompok industri pakaian serta makanan dan minuman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper