Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yakuza Jepang Pecah Kongsi, Polisi Jepang Bersiaga

Kepolisian Jepang mengatakan tengah mewaspadai kemungkinan terjadinya kekerasan setelah salah satu geng penjahat paling ditakuti di Jepang pecah kongsi menjadi dua kelompok yang bermusuhan.
Polisi Jepang/Reuters
Polisi Jepang/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Kepolisian Jepang mengatakan tengah mewaspadai kemungkinan terjadinya kekerasan setelah salah satu geng penjahat paling ditakuti di Jepang pecah kongsi menjadi dua kelompok yang bermusuhan.

Sebagian anggota geng mafia Jepang, Kobe Yamaguchi-gumi, salah satu kelompok penjahat terkenal di Jepang, menyatakan keluar. Kelompok yang dikenal dalam istilah Jepang Yakuza itu kemudian membentuk grup sempalan di prefektur Hyogo, Jepang bagian tengah sebagaimana sejumlah media Jepang.

Seorang anggota geng mengatakan sebagian anggota kelompok itu tidak senang dengan cara pentolan geng menarik uang.
Kepada para wartawan, sempalan geng tersebut mengatakan kelompoknya akan diberi nama Ninkyo Daintai Yamaguchi-gumi sebagaimana dikutip BBC.co.uk,

Selasa (2/5) Meskipun tidak akan memiliki bos, geng baru ini akan diwakili oleh Yoshinori Oda, 50, seorang mantan pentolan geng lama.
Geng Kobe Yamaguchi-gumi dibentuk dua tahun lalu setelah faksi-faksi berpengaruh memisahkan diri dari kelompok utama Yamaguchi-gumi.

Dengan perpecahan terbaru itu, kepolisian menyatakan dalam keadaan siaga jika sewaktu-waktu pecah kekerasan. Kepolisian Jepang diberi wewenang tambahan untuk memburu geng-geng yang dalam bahasa setempat disebut yakuza.

Kelompok penjahat Yamaguchi-gumi merupakan sindikat kejahatan terorganisir terbesar di Jepang. Menurut kepolisian, anggota geng itu mencapai 23.000 orang.
Yakuza sudah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Jepang dan secara nasional jumlah anggota berbagai kelompok itu mencapai 60.000 orang.

Geng-geng tidak digolongkan sebagai kelompok gelap, walaupun sebagian besar pemasukan mereka didapat secara gelap melalui perjudian, prostitusi, perdagangan narkoba dan belakangan dari kegiatan peretasan maya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper