Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelaku Perdagangan Seks Kian Canggih Gunakan Teknologi

Para pelaku perdagangan manusia untuk tujuan penjajaan layanan seks kian mahir menggunakan sejumlah alat untuk menyembunyikan identitas serta untuk mengenkripsi data.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA -- Pelaku perdagangan seks atau sex traffickers disinyalir makin lihai menggunakan teknologi canggih.

Seorang Ahli FBI mengatakan, para pelaku perdagangan manusia untuk tujuan penjajaan layanan seks kian mahir menggunakan sejumlah alat untuk menyembunyikan identitas serta untuk mengenkripsi data.

Dengan kemampuan itu mereka menjalankan aksinya dalam mengeksploitasi anak-anak.

Kevin Gutfleish, seorang spesialis kejahatan tindak kekerasan terhadap anak termasuk perdagangan seks anak FBI, mengatakan para pelaku menggunakan berbagai sarana seperti situs, ruang obrolan (chat room), dan mata uang virtual dalam menjalankan aksinya menjerat para korban dan menjual mereka.

"Mereka mengikuti perkembangan teknologi dan mengeksploitasinya untuk mencapai tujuan mereka, untuk bisnis ilegal mereka," kata Gutfleish seperti diberitakan Reuters, Selasa (25/4/2017).

Para pelaku yang dahulu merekrut langsung korbannya saat ini bisa menggunakan websites, aplikasi, ruang obrolan, dan kelompok daring.

"Sekarang mereka bisa melempar jaring lebih luas dan kemungkinan ada banyak orang dalam jumlah tak terbatas yang berpotensi menjadi korban," tambahnya.

Para pelaku membuat iklan melalui sarana online, melacak keberadaan korbannya melalui GPS pada ponsel dan mengenkripsi pesan-pesan untuk bisa berkomunikaasi dengan kaki tangan mereka.

Raksasa teknologi Apple dan Google menjadi sorotan setelah mengubah sistem operasi mereka pada 2014 lalu yang memungkinkan enkripsi data pengguna untuk meningkatkan privasi. Namun, pada saat yang sama perubahan ini mempersulit jangkauan hukum untuk mendapatkan informasi dari ponsel pintar.

Tahun lalu, Whatsapp juga mengaktifkan enkripsi end to end sehingga konten pesan hanya bisa diketahui orang-orang yang saling berkirim pesan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper