Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lebih Dari 100 Tentara Tewas, Afghanistan Berkabung

Afghanistan menggelar hari berkabung nasional setelah kelompok militan Taliban menyerang satu pangkalan militer sehingga menewaskan atau melukai lebih dari 100 orang anggota tentara.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani/Reuters-Mike Segar
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani/Reuters-Mike Segar

Kabar24.com, JAKARTA--Afghanistan menggelar hari berkabung nasional setelah kelompok militan Taliban menyerang satu pangkalan militer sehingga menewaskan atau melukai lebih dari 100 orang anggota tentara.

Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani mengatakan serangan bersenjata di dekat kota Mazar-e-Sharif di Provinsi Balkh di utara Afghanistan itu bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan ajaran Islam.

Kelompok militan menargetkan serangan terhadap anggota militer yang baru menyelesaikan salat Jum'at di masjid di pangkalan militer itu. Sedangkan sebagian lagi berada di kantin, ujar juru bicara militer.

Sejumlah korban selamat mengatakan kelompok penyerang leluasa melakukan penyerangan karena mendapat dukungan orang-orang di dalam komplek militer.

"Ketika seorang penyerang memasuki pangkalan militer, mengapa dia tidak ditahan? Padahal, tidak hanya ada satu pengamanan, tapi ada tujuh atau delapan," ujar seorang tentara yang menjadi korban sebagimana dikutip BBC.com, Minggu (23/4)

Dalam sebuah pernyataan, Taliban mengatakan bahwa merekalah yang melakukan serangan tersebut. serangan itu termasuk yang paling mematikan di dalam komplek militer negara itu.

Kelompok Taliban, yang mengenakan seragam militer Afghanistan dan mengendarai kendaraan militer, masuk ke kompleks tersebut sebelum melepaskan tembakan. Sedikitnya 10 anggota militan Taliban tewas selama pertempuran tersebut dan satu penyerang dilaporkan telah ditahan.

Kementerian Pertahanan Afghanistan sejauh ini belum mengeluarkan data resmi tentang jumlah korban yang tewas. Mereka hanya mengatakan lebih dari 100 tentara Afghanistan tewas atau terluka akibat serangan itu.

Namun pejabat lainnya, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan jumlah korban tewas setidaknya 140 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper