Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korporasi Didorong Danai Proyek Infrastruktur

Pemerintah akan mendorong korporasi untuk mendanai pembangunan proyek infrastruktur sehingga tidak lagi tergantung pada APBN.
Proyek pembangunan jalur transportasi kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) di samping jalan Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (26/2)./Antara-Yulius Satria Wijaya
Proyek pembangunan jalur transportasi kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) di samping jalan Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (26/2)./Antara-Yulius Satria Wijaya

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan mendorong korporasi untuk mendanai pembangunan proyek infrastruktur sehingga tidak lagi tergantung pada APBN.

Presiden Joko Widodo bersama sejumlah menteri menggelar rapat terbatas soal pembiayaan infrastruktur di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/4/2017).

Usai rapat terbatas, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah mengupayakan semaksimal mungkin tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membiayai pembangunan infrastruktur. Solusi terdepan yang dimajukan yakni dana dari korporasi.

"Kesimpulannya tadi itu adalah bagaimana kita memberdayakan korporasi sebagai investor dari proyek-proyek infrastruktur. Intinya itu," kata Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (11/4/2017).

Terbuka peluang besar skema pmbiayaan berasal dari public private partnership (PPP) dan kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

"Dalam hal LRT Jabodebek itu tahap awal digarap, diinvestasikan oleh KAI [Kereta Api Indonesia]. Just in case ini menjadi satu proyek bagus, akan kita sekuritisasi supaya dapat pendanaan dari swasta," tutur Budi.

Alternatif sumber pendanaan untuk proyek infrastruktur yang dapat digarap BUMN yakni sekuritisasi aset. Budi menjelaskan dalam satu proyek infrastruktur, investor nantinya berasal dari swasta dengan jaminan public service obligation (PSO).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper