Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ibu Kota Pindah ke Palangkaraya? Bappenas Sanggupi Permintaan Jokowi

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) segera memulai kajian pemindahan ibu kota negara ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, seperti permintaan Presiden Joko Widodo.
Jalan di Palangkaraya
Jalan di Palangkaraya

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) segera memulai kajian pemindahan ibu kota negara ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, seperti permintaan Presiden Joko Widodo.

Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Arifin Rudiyanto mengungkapkan pihaknya tidak mempunyai kajian teknis sebelumnya dan Bapak Presiden baru menginstruksikan beberapa waktu lalu.

"Yang akan dilakukan adalah kita mengkaji syarat-syarat untuk menjadi ibukota itu apa aja sih, secara lingkungan dan geografi harus bagaimana. Secara sosial politik [sospol] seperti apa," paparnya setelah acara sosialisasi dan pelatihan e-Planning di kantor Bappenas, Senin (10/4/2017).

Untuk itu, dia menegaskan Bappenas akan melihat pengalaman di negara lain, misalnya Brazil yang membangun ibukota baru namanya Brasilia, dan Kazakhstan dengan kota barunya bernama Astana. Dalam hal ini, Bappenas akan mempelajari bagaimana memindahkan ibukota, termasuk variable untuk memilih kota yang paling cocok buat Indonesia sebagai negara kepulauan.

Menurutnya, Jakarta pada masa depan diperkirakan sudah terlalu sumpek, tingkat urbanisasi sangat tinggi sehingga pasti ada masalah dengan lingkungan, hidrologi, transportasi, dan keamanan.

"Jadi kita pertahankan Jakarta sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, tapi untuk pusat pemerintahan kita cari wilayah yg betul-betul memenuhi persyaratan secara lingkungan, geografi dan sebagainya," tambahnya.

Dia mengatakan Presiden hanya meminta agar Bappenas dapat menyelesaikan secepatnya. Oleh karena itu, Bappenas berharap bisa memenuhi permintaan Presiden dan kajian ini tidak boleh dilakukan sembarangan. Setelah Bappenas selesai dengan rencana kerja pemerintah untuk tahun depan, dia berharap pihaknya bisa fokus melakukan kajian ini.

"RKAP selesai, nanti fokus ke situ. Supaya bisa dipertanggungjawabkan hasilnya, kita gak sembarangan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper