Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapolri : Negara Pancasila Harga Mati

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menegaskan, bahwa Negara Pancasila adalah harga mati dan sudah final.
Jenderal Pol Tito Karnavian/Antara
Jenderal Pol Tito Karnavian/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menegaskan, bahwa Negara Pancasila adalah harga mati dan sudah final.

"Negara Pancasila adalah final. Kalau Negara Pancasila itu diubah, diganti, negara ini akan pecah," ujarnya dalam seminar dan lokakarya "Indonesia di Persimpangan Negara Pancasila dan Negara Agama" di Jakarta, Sabtu (8/4/2017).

Penerima bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik di Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1987 itu mengatakan, demokrasi Pancasila yang dicetuskan para perintis, pendiri dan generasi pendahulu di negeri ini tidak boleh redup, melainkan harus melekat bagi setiap Warga Negara Indonesia (WNI).

Tito menilai, para pendahulu bangsa ini, seperti Presiden RI pertama Soekarno memahami konsep kebhinekaan dan perbedaan dapat menjadi faktor pemecah jika tidak diikat dalam satu kesatuan Bangsa Indonesia.

Indonesia tetap berdasar pada demokrasi Pancasila, ujar peraih gelar Master of Arts (MA) dari University of Exeter, Kerajaan Inggris, pada 1993 itu.

Sebagai negara Pancasila, Tito menyatakan Indonesia yang merupakan bangsa majemuk tumbuh satu kesatuan sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Jika Indonesia tidak menjadi Negara Pancasila, menurut Tito, maka perpecahan akan terjadi, misalnya Indonesia menjadi negara agama.

Dikatakan, sadar tidak sadar, secara perlahan demokrasi liberal Barat masuk ke dalam masyarakat Indonesia.

“Demokrasi yang lebih liberal itu akan mengutamakan dan mendasarkan segala sesuatu atas nama kebebasan. Sisi positifnya adanya mekanisme menguji ulang secara seimbang pada pemerintahan, dan masyarakat lebih partisipatif sehingga pemerintah tidak bersikap semi otoriter,” kata Kapolri.

Namun, demokrasi liberal mengandung risiko mengentalnya primordialisme dan membatasi kebebasan kelompok lain.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper