Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepres Biaya Penyelenggara Haji Sudah Diserahkan Ke Istana

-Kementerian Agama berharap draft Keputusan Presiden (Kepres) tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 1438H/2017M dapat ditandatangani presiden pada minggu depan.

Kabar24.com, JAKARTA--Kementerian Agama berharap draft Keputusan Presiden (Kepres) tentang  Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 1438H/2017M dapat ditandatangani presiden pada minggu depan.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku telah menyerahkan draft Keppres BPIH Presiden Joko Widodo.

"Setelah DPR menyetujui besaran BPIH tahun ini, Senen lalu kami sampaikan ke Presiden rancangan Kepresnya untuk diterbitkan sehingga calon jemaah yang ditetapkan berangkat bisa segera melakukan pelunasan," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (29/03/2017).

Lukman berharap Kepres BPIH bisa segera ditandatangani oleh Presiden.

"Mudah-mudahan minggu ini bisa diterbitkan sehingga minggu depan jemaah bisa melunasi BPIH," harapnya.

Adapun, Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR RI telah menyepakati besaran BPIH 1438H/2017M dengan rata-rata sebesar Rp34.890.312. Besaran BPIH ini naik 0,72% dibanding tahun lalu.

Menurut Menag, selisih biaya sebesar Rp249ribu dibanding BPIH tahun lalu sebenarnya bukan kenaikan. Sebab, lanjut Menag, tahun ini ada peningkatan layanan yang akan diterima jemaah haji Indonesia.

"Kenaikan itu kalau barang yang diterima sama antara tahun lalu dengan sekarang. Sementara tahun ini layanan yang akan diterima jemaah jauh lebih baik tahun lalu," jelasnya.

Ada empat hal peningkatan kualitas layanan ibadah haji tahun ini. Pertama, selama di Makkah jemaah akan mendapatkan makan 25 kali, tahun lalu hanya 24 kali.

Kedua, tahun ini akan ada penyediaan snack berat untuk sarapan pagi di Makkah selama 12 hari.

Ketiga, upgrade bus yang akan mengangkut jemaah dari bandara Madinah menuju hotel masing-masing jemaah, begitu juga sebaliknya. Keempat, peningkatan kualitas tenda dan pendingin udara di Arafah.

"Penyesuaian harga itu juga berdasarkan aspirasi jemaah yang menghendaki adanya penambahan makan di Makkah, ada sarapan pagi, peningkatkan kualitas tenda, serta penyejuk udara diperbanyak. Hal itu yang kemudian berimplikasi pada kenaikan harga," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper