Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Belum Punya Aturan Efektif untuk Kurangi Polusi Kendaraan

Pemerintah Indonesia hingga saat ini belum memiliki regulasi kuat untuk dapat menekan tingginya emisi polusi.
Ilustrasi situasi lalu lintas di Jakarta/TMC Polda Metro Jaya
Ilustrasi situasi lalu lintas di Jakarta/TMC Polda Metro Jaya

Kabar24.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia belum memiliki regulasi kuat untuk dapat menekan tingginya emisi polusi. Laporan Greenpeace Indonesia mengungkapkan level polusi di Jakarta sudah mencapai 4,5 kali lipat di atas ambang batas aman untuk kesehatan yang ditetapkan WHO.

Saat ini, pemerintah memang tengah berencana meluncurkan kebijakan pengurangan emisi dengan menjaga hutan, mengimplementasikan teknologi, dan melalui kebijakan fiskal. Kendati demikian, belum ada kebijakan tersebut yang efektif menjaga kesehatan masyarakat dari polusi.

Presiden Direktur Honeywell Indonesia Alex J. Pollack mengisahkan negara-negara Eropa sudah memiliki ketentuan spesifik untuk menekan polusi. Di Benua Biru misalnya, ada kebijakan soal efisiensi penggunaan bahan bakar.

“Di Indonesia, motor kecil saja bisa menyebabkan polusi besar. Di negara-negara Eropa misalnya, pemerintah mengharuskan 1 liter bahan bakar bisa untuk 23 km, Malaysia dan Singapura 10—17 km per liter, sedangkan Indonesia hanya 7—9 km per liter gasoline,” jelas Alex di Jakarta, Kamis (23/3).

Dia menambahkan, negara-negara yang berada di regional yang sama dengan Indonesia seperti Singapura dan Malaysia, bahkan sudah menyusun insentif-insentif menarik bagi pengembangan kendaraan yang beremisi rendah (green vehicles).

Orientasi untuk menjaga lingkungan juga ditunjukkan dengan masyarakat Singapura yang telah lebih dari 60% kendaraan penumpangnya menggunakan turbocharger, atau aksesoris kendaran yang dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan menekan cost untuk energi.

Adapun, tahun ini Honeywell mulai memasarkan produk turbocharger-nya di Indonesia. Meski mulai mencicipi pasar aksesoris tersebut, Honeywell menyebut pasar turbocharger di Tanah Air sebetulnya tidak begitu bergairah tanpa dukungan regulasi akomodatif dari pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper