Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Larang Pengunjung dari 10 Negara Ini Bawa Alat Elektronik ke Amerika

Pemerintahan Trump mengonfirmasi pemberlakuan batasan baru terkait perangkat elektronik yang bisa dibawa pengunjung dalam penerbangan ke Amerika dari 10 bandara di negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara.
Bandara Internasional John F Kennedy/wikipedia
Bandara Internasional John F Kennedy/wikipedia

Kabar24.com, JAKARTA— Pemerintahan Trump mengonfirmasi pemberlakuan batasan baru terkait perangkat elektronik yang bisa dibawa pengunjung dalam penerbangan ke Amerika dari 10 bandara di negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara.

Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika mewajibkan penumpang pesawat dari beberapa negara di luar Amerika antara lain Jordania, Mesir, Turki, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Moroko, dan Qatar untuk melakukan pengecekan terhadap seluruh perangkat elektonik dengan ukuran yang lebih besar dari ponsel, termasuk tablet, laptop, DVD portabel, dan kamera. Hal ini dilakukan sebagai respon terhadap ancaman teror.

Adapun sejumlah bandara yang terkena dampak peraturan ini adalah bandara-bandara yang ada di Aman, Kuwait, Doha, Dubai, Istanbul, Abu Dhabi, Kasablanka, Moroko, Riyadh, Jeddah, dan Arab Saudi. Pejabat setempat menyebutkan keputusan ini tidak ada hubungannya dengan usaha Presiden Trump untuk menerapkan larangan perjalanan bagi warga negara dari enam negara berpenduduk mayoritas Muslim ke Negeri Paman Sam tersebut.

Seorang juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan pemerintah Amerika tidak menargetkan negara-negara tertentu. Penentuan bandara terdampak dilakukan dengan berlandaskan pada evaluasi intelijen.

Sementara itu, Turkish Airline mengonfirmasi bahwa pihaknya menjadi salah satu maskapai yang terdampak atas peraturan ini.

“Otoritas setempat telah memutuskan bahwa perangkat elektronik yang berukuranlebih besar dari ponsel atau ponsel pintar tidak diizinkan untuk dibawa ke dalam kabin,” sebuh maskapai tersebut dalam sabuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Selasa (21/3/2017). Selain Turkish Airlines, Emirates juga mengalami hal yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper