Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BENCANA LIMAPULUH KOTA: Kerugian Materil Capai RP252 Miliar

Kerugian materil akibat bencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat pada Jumat (3/3) awal bulan ini mencapai Rp252,9 miliar.
Bencana longsor dan banjir di Kabupatgen Limapuluh Kota, Sumatra Barat/Antara-Rony Muharman
Bencana longsor dan banjir di Kabupatgen Limapuluh Kota, Sumatra Barat/Antara-Rony Muharman

Bisnis.com, PADANG—Kerugian materil akibat bencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat pada Jumat (3/3) awal bulan ini mencapai Rp252,9 miliar.

Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi menyebutkan estimasi kerugian materil akibat bencana tersebut sangat besar mencapai Rp252,9 miliar, terutama karena banyaknya kerusakan fasilitas umum.

“Itu [angka estimasi] sudah kami rangkum dan belum termasuk kerugian yang ditimbulkan di sektor peternakan,” katanya, Senin (13/3/2017).

Dia menjabarkan kerugian terbesar di sektor pekerjaan umum dengan rusaknya jalan raya, jembatan dan sejumlah fasilitas lainnya dengan kerugian mencapai Rp226,7 miliar.

Longsor yang terjadi di 64 titik menyebabkan rusaknya jalan raya di Kecamatan Bukit Barisan sebanyak 7 titik, Pangkalan 38 titik, Mungka 2 titik, dan Kapur IX sebanyak 17 titik.

Juga kerusakan rumah dengan kategori rusak parah 2 unit dan rusak sedang 50 unit, serta kerusakan irigasi di Kecamatan Harau, Akabiluru, Luak, Lareh Sago Halaban, Situjuh V Nagari, Suliki, Kapur IX, Pangkalan, dan Gunung Omeh.

Kemudian di sektor pertanian dengan kerugian mencapai Rp9,7 miliar, pendidikan Rp8,4 miliar, perikanan Rp4,8 miliar, kesehatan dengan kerugian Rp2,3 miliar, dan sektor perdagangan Rp875 juta.

Di sektor pertanian kerusakan terjadi pada areal persawahan, perkebunan sawit, karet, gambir, kakao, jagung, cabai merah, dan bawang merah.

Begitu juga dengan kerusakan di sejumlah fasilitas pendidikan, gedung sekolah, gedung kesehatan dan fasilitas publik lainnya.

Selain kerugian fisik, bencana tersebut juga merenggut 8 jiwa dan 3.361 KK masyarakat setempat terdampak.

Irfendi menjamin percepatan proses rehalibitasi untuk mempercepat pemulihan daerah bencana dilakukan dengan koordinasi dan melibatkan sejumlah pihak.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengklaim pemulihan pascabencana banjir dan longsor di Limapuluh Kota berlangsung cepat.

“Pemulihan dini dilakukan secara cepat, masyarakat sudah beraktivitas normal, kondisi kondusif dan terkendali. Suasana kerja di pemerintahan juga berlangsung baik,” katanya.

Dia menyebutkan dampak kerusakan banjir dan longsor tersebut cukup luas meliputi 3.482 rumah terendam di 11 kecamatan dan 40 nagari/desa. Namun, kondisi itu terus dilakukan upaya pemulihan.

Menurutnya, penanganan darurat berjalan dengan baik melalui koordinasi lintas sektor, dengan masa tanggap darurat hingga 16 Maret 2017. BNPB akan terus mendampingi BPBD Sumbar dalam masa penanganan darurat tersebut.

Sutopo menuturkan BNPB menggelontorkan dana Rp1,74 miliar kepada korban bencana, dengan bantuan cash for work untuk kerja bakti lingkungan dan pemukiman, perbaikan darurat sarana dan prasarana lingkungan dan sebagainya.

Selain itu, juga bantuan Rp50.000 per hari selama 10 hari kepada 3.482 kepala keluarga yang terdampak bencana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper