Kabar24.com, JAKARTA—Calon terkuat presiden baru Korea Selatan Moon Jae-in berjanji akan menegakkan keadilan dan menjalankan pemerintahan berdasarkan tata aturan hukum yang berlaku.
Moon Jae-in menjadi kandidat terkuat Presiden Korea Selatan seiring pemakzulan Park Geun-hye terkait kasus Samsung.
Moon Jae-in dikenal sebagai politisi pendukung rekonsiliasi dengan Korea Utara.
Sementara itu, presiden tersingkir Park Geun-hye bersiap meninggalkan Gedung Biru atau istana presiden menuju tempat kediaman pribadinya.
Mahkamah Konstitusi Jumat lalu memutuskan memakzulkan Park setelah mendapat persetujuan dari parlemen. Terusirnya Park dari istana biru disebabkan kasus perdagangan pengaruh yang telah mengguncang negara itu karena melibatkan sejumlah tokoh politik dan pebisnis.
Pemilihan presiden akan digelar pada 9 Mei mendatang.
Sejauh ini, politisi liberal Moon Jae-in memimpin di hampir semua jajak pendapat sehingga paling berpeluang sebagai pengganti Park.
"Kita memiliki jalan panjang yang harus ditempuh. Kita harus menegakkan keadilan dan mematuhi aturan hukum yang berlaku dengan perubahan rezim ini,” ujarnya sebagaimana dikutip Reuters, Minggu (12/3/2017).
Dia menambahkan bahwa semua pihak harus bekerja sama untuk menyempurnakan kemenangan bersama.
Park, 65, merupakan presiden pertama yang dipilih secara demokratis, namun dijatuhkan di tengah jalan.
Park tidak muncul di pengadilan Jumat lalu, dia juga tidak mau berkomentar sejak kasusnya mencuat ke publik. Dia tetap bertahan di Istana Biru, namun kini harus kembali pulang ke kediamannya di Seoul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
