Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Namasindo Berakhir Damai

Proses penundaan kewajiban pembayaran utang PT Namasindo Plas berakhir damai.
ilustrasi/Bisnis
ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Proses penundaan kewajiban pembayaran utang PT Namasindo Plas berakhir damai.

Permohonan penagihan utang PT Bank ANZ kepada Namasindo Plas lewat jalur PKPU kali ini berujung damai sebelum putusan perkara No. 20/Pdt.Sus-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst. diputus.

Kuasa hukum pemohon Swandy Halim diwakili asistennya, Davin Varian, mengatakan sudah ada pembicaraan damai dengan debitur. "Iya permohonan dicabut. Untuk perdamaiannya masih dibicarakan," tuturnya, Jumat (10/3/2017).

Permohonan ini merupakan yang kedua kalinya setelah permohonan sebelumnya ditolak majelis hakim pada September 2016. Pemohon turut menyeret PT Karyasentra Distribusi sebagai termohon II dan penjamin perseorangan yaitu Edhi Wulandiarto sebagai termohon III dan Glen Dadang Sukandi beserta istri sebagai termohon IV.

Dalam berkas gugatan dari pengadilan, termohon I memiliki utang senilai Rp299,93 miliar dan US$10,97 juta. Sementara itu, termohon II diklaim memilliki utang kepada pemohon senilai US$2,92 juta dari fasilitas kredit.

Jumlah tersebut belum termasuk bunga yang mencapai US$3,16 juta per 31 Januari 2017 yang juga jatuh tempo pada 18 Maret 2016. Pemohon menyertakan nama kreditur lain dalam permohonanya ke termohon II, yakni Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi.

Untuk termohon III dan termohon IV, telah melepaskan hak-hak istimewanya sebagai penjamin termohon I dan termohon II, sehingga, juga layak ditagih.

Sementara itu, PT Namasindo Plas Adhiguna A. Herwindha mengatakan principal dan pihak pemohon memang menginginkan damai. Untuk materi perdamaian, pihaknya belum mengerti jawabannya.

Namasindo merupakan produsen polycarbonate (PC) asal Bandung yang didirikan sejak 2001. Produknya mencakup botol polythylene terephthalate (PET), penutupan, PC botol galon.

Selain untuk merek Coca-cola, produk termohon juga digunakan untuk merek Aqua, Vit, Ades, 2 Tang, dan Prima. Termohon menggunakan mesin dari Eropa untuk menghasilkan produknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper