Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

10 Tahun Jadi Dokter Palsu di Australia, Pria India Ini Bekerja di 4 Rumah Sakit dan Operasi Pasien

Seorang lelaki yang pindah ke Australia setelah mencuri identitas seorang dokter melarikan diri pada Kamis (9/3/2017). Pelarian itu diawali terbongkarnya jati diri pria ini sebagai praktisi medis palsu.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Kabar24.com, SYDNEY - Menjadi dokter palsu, selama 10 tahun, di negeri orang sungguh "prestasi" yang tak bisa diremehkan.

Seorang lelaki yang pindah ke Australia setelah mencuri identitas seorang dokter melarikan diri pada Kamis (9/3/2017). Pelarian itu diawali terbongkarnya jati diri pria ini sebagai praktisi medis "palsu".

"Ini memperlihatkan kegagalan besar sistem," kata Menteri Imigrasi Australia Peter Dutton kepada radio setempat.

Shyam Acharya mendaftarkan diri ke Medical Board of New South Wales pada 2003, stelah ia diduga mencuri identitas seorang dokter di India, Sarang Chitale.

Ia bisa memperoleh kewarganegaraan dan selama "masa tugasnya" di Australia ia bekerja di empat rumah sakit di New South Wales dan bahkan melakukan operasi pada pasien yang tidak curiga.

Pada 2013, Acharya bekerja untuk perusahaan farmasi internasional, AstraZeneca, sebelum pindah ke kelompok penelitian medis Novatech pada 2016.

Curiga dengan kualifikasinya, perusahaan itu menyampaikan peringatan, dan memberitahu Australian Health Practitioner Regulation Agency dan the New South Wales Police.

Banyak orang di dunia industri terkejut atas fakta lelaki itu bisa leluasa menjadi dokter tanpa terdeteksi selama lebih dari 10 tahun.

Australiaqn Health Practitioner Regulation Agency mengatakan kepada Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Kamis (9/3/2017) petang-- proses pemeriksaan yang lebih ketat telah diterapkan sejak 2003 dan mestinya bisa memberi perlindungan agar peristiwa semacam itu tidak terjadi lagi.

"Rancangan peraturan nasional di Australia, National Registration and Accreditation Scheme, mulai berjalan pada 2010," kata seorang juru bicara.

"Rancangan tersebut menerapkan proses dan persyaratan ketat bagi pengabsahan kualifikasi dan identitas pemohon pendaftaran medis termasuk sejumlah pemeriksaan dan ketentuan baru," katanya.

"Semua ini meliputi pengabsahan kualifikasi yang lebih ketat melalui Educational Commission for Foreign Medical Graduates dan pemeriksaan sistematis mengenai sejarah kejahatan internasional serta pemeriksaan identitas yang lebih aktif," ia menambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Xinhua-OANA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper