Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Singapura Terjebak Dalam Ketegangan China dan Amerika

Singapura kemungkinan harus menghadapi risiko menjatuhkan pilihan antara Amerika Serikat atau China seiring dengan persaingan pengaruh kedua negara tersebut di Asia.
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada pertemuan bilateral di Semarang, Jawa Tengah, Senin (14/11)./Antara-R. Rekotomo
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada pertemuan bilateral di Semarang, Jawa Tengah, Senin (14/11)./Antara-R. Rekotomo

Kabar24.com, JAKARTA-- Singapura kemungkinan harus menghadapi risiko menjatuhkan pilihan antara Amerika atau China seiring dengan persaingan pengaruh kedua negara tersebut di Asia.

"Jika hubungan Amerika-China semakin memburuk, posisi kita juga akan semakin sulit karena kita akan dipaksa untuk memilih anrtara berhubungan baik dengan Amerika atau China dan hal ini sangat mengkhawatirkan," sebut Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong seperti diberitakan Bloomberg, Rabu (1/3/2017).

Lee menjelaskan  saat ini Singapura berhubungan baik dengan kedua negara kendati tidak bisa dipungkiri ada sejumlah isu dalam hubungan tersebut. Namun, secara umum Singapura memiliki hubungan yang baik.

Lebih jauh dia menambahkan, selama berpuluh tahun Singapura, negara dengan ekonomi terbuka yang bergantung pada perdagangan dan investasi, telah bersikap sangat hati-hati terkait hubungan dengan China dan Amerika Serikat. Singapura berusaha membangun hubungan ekonomi dengan kedua negara sembari mendukung kehadiran militer Amerika di wilayah Asia sebagai penyeimbang bagi ekspansi China, khususnya di Laut China Selatan.

Lee sebelumnya memperingatkan bahwa negara-negara kecil di Asia Tenggara tidak menginginkan keadaan di mana mereka harus memihak satu dari kedua negara terbut ditengah kompetisi kekuasaan yang tak terelakkan.

"Menurut saya sebuah hubungan selalu membutuhkan perhatian yang dekat dan berkelanjutan oleh kedua belah pihak dan saya yakin pihak China telah melaksanakan hal tersebut.  Sementara itu, untuk Amerika, saya harap mereka melakukan hal yang sama karena pihak Amerika memiliki banyak isu lainnya yang harus diperhatikan seperti terkait isu Eropa, Timur Tengah, Ukraina, dan Amerika Latin, " katanya.

Singapura merasa terjebak dalam ketegangan yang terjadi antara kedua negara tersebut belakangan ini. Seperti diketahui, China secara terbuka mengecam Singapura karena lebih memihak pada Amerika terkait tindakan China di laut China Selatan, sementara Angkatan laut Amerika diketahui menjadikan Malaysia sebahai titik peluncuran partoli di Selat Malaka yang strategis. Kendati demikian Singapura diketahui tidak pernah terlibat dalam sengketa wilayah dengan China di Laut China Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper