Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbankan Jatim Masih Andalkan UMKM

Industri perbankan Jawa Timur mengandalkan segmen usaha mikro, kecil, dan menengah dalam menyalurkan kredit sepanjang tahun ini.
Salah satu kegiatan di sentra usaha kecil dan menengah/Ilustrasi-Bisnis
Salah satu kegiatan di sentra usaha kecil dan menengah/Ilustrasi-Bisnis

Kabar24.com, SURABAYA--Industri perbankan Jawa Timur mengandalkan segmen usaha mikro, kecil, dan menengah dalam menyalurkan kredit sepanjang tahun ini.

Ferdian Satyagraha, Corporate Secretary PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. atau Bank Jatim, mengatakan porsi penyaluran kredit perseroan untuk 2017 sebesar 20% untuk korporasi dan 80% untuk UMKM.

"Untuk penyaluran kredit ritel di Jatim, kami besar di sektor perdagangan. Sedangkan untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jatim, kami juga ke sektor pertanian," ujarnya kepada Bisnis, Senin (20/2).

Penyaluran kredit UMKM ke sektor pertanian oleh emiten dengan kode saham BJTM ini difokuskan ke pertanian tebu. Perseroan juga menyalurkan pembiayaan pertanian melalui koperasi.

Sepanjang 2016, bank daerah ini mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 4,45% secara tahunan atau senilai Rp29,67 triliun. Penyaluran kredit sektor UMKM tercatat senilai Rp4,55 triliun.

Untuk penyaluran kredit segmen korporasi, Bank Jatim bakal memberikan pembiayaan terutama untuk rumah sakit, yaitu rumah sakit Dr. Soetomo, infrastruktur, pembangunan jalan tol, dan pembiayaan ke universitas Muhammadiyah.

Eben Haezer, Kepala Kantor Wilayah BRI Surabaya, menuturkan segmen UMKM juga menjadi segmen dengan target penyaluran kredit paling besar pada tahun ini.

"Terutama untuk sektor perdagangan, konstruksi, pertanian, dan industri pengolahan. Porsinya sebesar 60%," katanya.

Pada tahun lalu, untuk Jatim, BRI mencatatkan outstanding penyaluran kredit senilai Rp26,5 triliun. Sedangkan target pertumbuhan penyaluran kredit BRI Kanwil Surabaya senilai Rp4 triliun.

"Untuk BRI Kanwil Malang kurang lebih sama targetnya. Di Jatim, ada 2 Kanwil yaitu Surabaya dan Malang," ujar Eben.

Sementara itu, Kajian Ekonomi Keuangan Regional Jawa Timur Bank Indonesia melaporkan penyaluran kredit bank umum di provinsi ini pada kuartal III/2016 berpusat pada sektor-sektor utama perekonomian, yaitu sebesar 56%. Apabila diperinci, sektor industri pengolahan mencatatkan porsi terbesar yakni 29% atau senilai Rp112,28 triliun.

Disusul oleh sektor perdagangan dengan porsi penyaluran kredit sebesar 27,1% atau senilai Rp104,67 triliun. Sementara untuk sektor pertanian, yang juga menjadi sektor ekonomi utama, masih relatif kecil, yaitu sebesar 2,7% atau senilai Rp10,27 triliun.

Sementara itu, pertumbuhan kredit korporasi melambat menjadi 5,46% y-o-y dari 7,82% y-o-y di kuartal sebelumnya. Perlambatan ini terutama didorong oleh kredit kepada sektor perdagangan besar dan eceran, serta sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi.

Penyaluran kredit korporasi ke sektor utama Jawa Timur yakni sektor industri pengolahan juga masih melambat. Kualitas kredit korporasi juga turun, tercermin melalui peningkatan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) dari 2,31% menjadi 2,51%, dengan NPL tertinggi terjadi pada sektor konstruksi sebesar 6,56%.

Adapun, berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan pada November 2016, nilai penyaluran kredit perbankan di Jatim tercatat Rp388,26 triliun atau tumbuh 7,60% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp360,84 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper