Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MENAG: Rumah Ibadah Tempat Paling Aman. Jangan Dijadikan Sumber Pertikaian

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan bahwa rumah ibadah adalah tempat yang paling aman dan dijamin Tuhan. Karena itu, kata Menag, rumah ibadah harus betul-betul bisa dijaga dengan baik dan jangan menjadi sumber pertikaian atau perpecahan.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin/Antara
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin/Antara

 

Kabar24.com, PURWOKERTO - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan bahwa rumah ibadah adalah tempat yang paling aman dan dijamin Tuhan. Karena itu, kata Menag, rumah ibadah harus betul-betul bisa dijaga dengan baik dan jangan menjadi sumber pertikaian atau perpecahan.

"Rumah ibadah harus betul-betul terjaga sebagai tempat yang paling aman. Itu jaminan Tuhan," kata Menag Lukman Hakim di Institut Agama Islam Negeri Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat (10/2/2017), usai menyampaikan orasi budaya dan agama yang dilanjutkan dengan peresmian Perpustakaan IAIN Purwokerto-Pusat Dokumentasi Pemikiran Kebudayaan Nusantara.

Menurut dia, Tuhan secara eksplisit mengatakan bahwa tempat yang paling aman di dunia ini adalah rumah Tuhan sehingga keberadaannya harus betul-betul terjaga.

Ia mengatakan hal itu menjadi semangat bagi pemerintah melalui Kementerian Agama untuk dibuatkan suatu pedoman mengenai apa yang boleh dan apa yang tidak boleh disampaikan oleh khatib saat menyampaikan khotbah meskipun yang menyusun pedoman itu para ulama sedangkan pemerintah hanya memfasilitasi saja.

"Materinya seperti apa, silakan pilih sebegitu banyak, tapi setidak-tidaknya ada tiga elemen yang harus diedukasi melalui, kita enggak tahu istilahnya apa, mungkin nanti dicarikan karena yang menentukan istilah pun nanti ulama-ulama juga, wakil dari ormas-ormas Islam, bukan pemerintah, tapi untuk sementara katakanlah pedoman bersama, itu yang untuk para khatib Salat Jumat, minimal apa yang boleh dan apa yang tidak boleh," jelasnya.

Dia mencontohkan jika ada pertanyaan bolehkah mengkritisi dasar negara saat khotbat Salat Jumat, para ulamalah yang akan merumuskan jawabannya, bukan pemerintah.

Lukman menegaskan Kementerian Agama hanya memfasilitasi sedangkan yang menyusun adalah para ulama.

"Kami sekarang sedang bekerja ke arah sana yang pada akhirnya tentu nanti yang menentukan adalah para pemuka-pemuka agama. Nah, tentu ini tidak hanya khas umat Islam, umat beragama lain, rumah-rumah ibadah lain tentu juga akan dilakukan pengaturan yang kurang lebihnya sama," katanya.

Ia mengatakan inti dari pengaturan atau pembuatan pedoman bersama adalah bagaimana kesucian agama tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan tertentu yang bisa menimbulkan gesekan di tengah-tengah masyarakat yang majemuk ini.

Oleh karena itu, dia menegaskan rumah ibadah harus betul-betul terjaga sebagai tempat yang paling aman.

Kendati demikian, sebagai seorang politikus, Lukman mengakui jika kemudian terjadi distorsi di tengah-tengah masyarakat karena suatu kebijakan pastilah ada pihak-pihak yang dirugikan dengan kebijakan itu.

"Tidak satu pun kebijakan yang bisa menyenangkan semua orang sebagaimana tidak ada kebijakan yang menyengsarakan semua orang. Hukum besinya, suatu keputusan, suatu kebijakan itu pastilah ada pihak-pihak yang diuntungkan juga ada pihak-pihak yang dirugikan," kata politikus Partai Persatuan Pembangunan itu.

Ia mengatakan kebijakan terkait dengan khatib seperti isu yang berkembang dalam beberapa waktu terakhir ini, tentu ada pihak-pihak yang dirugikan karena kepentingan-kepentingannya terganggu sehingga kemudian resistensi yang dibangun itu dengan cara supaya muncul keresahan-keresahan di tengah masyarakat lalu resistensinya semakin tinggi hingga akhirnya kepentingan-kepentingannya tidak terganggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper